Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Pataan, Lokasi Pelarian Prabu Airlangga

Kompas.com - 26/05/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Situs Pataan terletak di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Nama Pataan atau Patakan disebut dalam beberapa prasasti dari masa Prabu Airlangga, penguasa Kerajaan Kahuripan.

Prasasti Pasar Legi dari tahun 965 Saka (1043 Masehi) misalnya, menyebut anugerah yang diberikan oleh Prabu Airlangga kepada Desa Pataan.

Di Situs Pataan, ditemukan struktur bangunan candi, yang dipercaya menjadi tempat ibadah dan menimba ilmu pada masa lampau.

Berikut sejarah Situs Pataan peninggalan Raja Airlangga.

Baca juga: Dataran Sorogedug, Kota Kuil di Selatan Candi Prambanan

Sejarah penemuan

Melansir laman Cagar Budaya Jatim, Situs Pataan ditemukan oleh warga pada 2010.

Laporan warga tersebut ditindaklanjuti oleh pemerhati cagar budaya Kabupaten Lamongan, yang melakukan survei dan menemukan reruntuhan bongkah-bongkah batu putih berbentuk persegi, yang diduga sebagai komponen batuan penyusun candi.

Selain itu, ada pula temuan lepas berupa fragmen tembikar dan keramik kuno.

Sejak itu, telah dilakukan beberapa kali ekskavasi, yakni pada 2013, 2018, 2019, dan 2021.

Ekskavasi dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Lembaga PIKULAN (Pusat Informasi Kebudayaan Lamongan) dan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur.

Kegiatan ekskavasi bertujuan untuk mengidentifikasi tinggalan arkeologi, upaya penyelamatan, dan memperjelas bentuk serta luas area Situs Pataan.

Baca juga: Situs Liyangan, Bekas Permukiman Masyarakat Mataram Kuno

Peninggalan Prabu Airlangga

Nama Pataan disebutkan dalam beberapa prasasti dari masa Prabu Airlangga (1019-1042).

Prasasti Terep yang bertarikh 954 Saka (1032 Masehi), menyebutkan kekalahan Prabu Airlangga yang mengharuskannya meninggalkan keraton di Watan Mas dan melarikan diri menuju Pataan.

Dalam prasasti juga dijelaskan bahwa pelarian Prabu Airlangga dibantu oleh Pangkaja Dyah Tumambong.

Pangkaja Dyah Tumambong, yang kemudian menemukan arca Bhatari Durga, berdoa untuk kemenangan Airlangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com