Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Talam, Filosofi Kemanusiaan sejak 500 Tahun Silam

Kompas.com - 12/04/2023, 22:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Kue talam adalah kuliner gaek alias tua dalam catatan sejarahnya.

Kue talam adalah kue basah yang artinya kue yang mudah basi.

Maka dari itulah, kue talam harus segera disantap tanpa menanti satu hari sesudah kudapan ini jadi.

Kue talam adalah racikan antara tepung, baik tepung terigu, sagu, hingga tepung ubi.

Tambahan lainnya adalah santan kelapa dan gula, berikut dun pandan serta daun suji untuk pewarna hijau alami.

Baca juga: Resep Kue Talam Jagung, Makanan Jadul untuk Takjil

Kue talam dengan gula merah menjadi ciri khas di Minangkabau, Sumatra Barat.

Masyarakat bisa menjumpai kue talam abon di Medan, Sumatra Utara.

Sementara, kue talam pada hakikatnya adalah penganan asal Betawi.

Di Betawi, kue talam bulan adalah varian kue talam terfavorit dengan ciri khas warna hijau dengan pola putih di tengahnya.

Kue talam bulan dikenal juga dengan nama kue talam pandan.

Kue talam

ilustrasi kue talam ubi merah. SHUTTERSTOCK/SiskaiPey ilustrasi kue talam ubi merah.

Sumber bacaan dari laman grid.id edisi 23 Maret 2023 menyebut bahwa kue talam sudah ada sejak lebih dari 500 tahun silam.

Di masa penjajahan Belanda, sekitar abad ke-16, kue talam adalah hidangan pembuka untuk tamu pembesar yang datang.

Kue talam adalah simbol penghormatan tuan rumah kepada tamunya.

Kue talam dalam telusuran riwayatnya adalah bentuk perpaduan tiga kultur di Batavia, kala itu.

Ketiganya adalah Betawi, China, dan Belanda.

Sebutan kue "talam" lantaran kue ini disajikan dalam loyang bulat tanpa kaki.

Loyang bulat ini dikenal dengan nama "talam".

Rasa manis dengan tekstur lengket kue talam adalah pesan filosofi kemanusiaan bahwa kehidupan manusia erat dengan berbagai pengalaman kebersamaan antar-manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com