Pakaian Manusia Purba pada Zaman Prasejarah

KOMPAS.com - Pakaian adalah salah satu kebutuhan primer manusia atau kebutuhan pokok yang mutlak dibutuhkan semua orang.

Pakaian sendiri sudah ada sejak zaman prasejarah. Hanya bedanya, bahan pakaian yang digunakan pada zaman prasejarah dan sekarang cukup berbeda.

Lantas, apa pakaian manusia purba pada zaman prasejarah?

Baca juga: Awal Mula Berkembangnya Budaya Berburu Pakaian Bekas (Thrifting)

Terbuat dari kulit hewan

Berdasarkan bukti penelitian, pakaian sudah ada sejak 100.000 hingga 500.000 tahun yang lalu.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya artefak-artefak oleh para peneliti.

Pada zaman prasejarah, tekstil dan serat masih belum terbuat seperti era sekarang.

Pada masa itu, manusia purba belajar menggunakan kumparan untuk memintal benang dari serat tanaman dan hewan.

Oleh karena itu, kumparan menjadi alat tenun primitif pertama yang pernah dibuat dalam sejarah peradaban manusia.

Dari penjelasan ini, dapat diketahui bahwa manusia purba pada zaman prasejarah menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit hewan.

Bangsa yang menemukan pakaian

Neanderthal adalah bangsa yang kali pertama membuat pakaian.

Mereka belajar untuk menggunakan kulit binatang yang diburu sebagai pelindung tubuh agar tetap hangat dan kering.

Lalu, manusia Cro-Magnon mengembangkan pakaian menggunakan jarum dan benda runcing yang berasal dari tulang binatang.

Kemudian dibuat titik di salah satu ujung dan mata runcing di ujung lainnya.

Menggunakan alat tersebut mereka pun mampu menggabungkan beberapa kulit menjadi sebuah jubah.

Jubah tersebut berbentuk persegi panjang yang diikat dan dibuat lubang sebagai tempat leher.

Baca juga: Krisis Pakaian pada Masa Pendudukan Jepang

Perkembangan pakaian

Seiring berkembangnya zaman, pakaian mulai mengalami perkembangan.

Setelah mengenal adanya kain, mulai muncul beberapa bagian lain yang ada pada pakaian, yaitu:

• Kancing: pertama kali berasal dari Lembah Indus sekitar 2.000 SM, terbuat dari cangkang yang dilubangi dan dijahit di pakaian.
• Kerah: dikembangkan mulai dari bentuk ruffle, yaitu lipatan kain atau pita pada bagian leher pakaian.
• Saku: pada abad ke-17 hingga abad ke-18, bangsa Eropa menggunakan saku sebagai kantong atau tas kecil terpisah
• Ritsleting: digunakan sejak abad ke-19, untuk mengunci pakaian.