Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Kolang-Kaling, Pohonnya Terpenting Kedua setelah Kelapa

Kompas.com - 01/04/2023, 15:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Kolang-kaling adalah makanan khas di masa Ramadhan yang berasal dari buah pohon aren.

Masyarakat Betawi, misalnya, menyebut kolang-kaling dengan nama buah atap atau atep.

Pohon aren dengan segala kegunaannya adalah pohon terpenting kedua setelah kelapa.

Nama Latin pohon aren adalah Arenga pinnata.

Sama halnya pohon kelapa, daun pohon aren bisa dipakai untuk bahan atap rumah.

Tulang dun pohon aren dipakai untuk bahan sapu lidi.

Pohon aren

Kawasan hutan Pohon Aren di wilayah Kolang, Flores Barat sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat, Kamis, (31/3/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kawasan hutan Pohon Aren di wilayah Kolang, Flores Barat sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat, Kamis, (31/3/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Laman Kompas.com sebagai bahan literatur edisi 31 Maret 2023 menyebut bahwa sebaran pohon aren ada di Jawa dan Sumatra.

Dari segi fisik, kolang-kaling Sumatra lebih besar ukurannya ketimbang kolang-kaling Jawa.

Kendati demikian, kolang-kaling Jawa terasa lebih kenyal ketimbang Sumatra.

Kemudian, riwayat kolang-kaling menuju pada kuliner kolang-kaling sebagai salah satu kearifan lokal di Betawi, Jakarta.

Baca juga: 3 Beda Kolang-kaling Jawa dan Kolang-kaling Sumatera Menurut Penjual

Laman dinaskebudayaanjakarta.go.id edisi 11 Oktober 2022 memberikan informasi bahwa kuliner kolang-kaling disebut juga beluruk.

Kuliner kolang-kaling di khazanah Betawi disajikan dalam dua kesempatan.

Di masa Ramadhan, kolang-kaling adalah pelengkap kuliner es campur maupun kolak.

Sementara, masyarakat Betawi saat Lebaran menyajikan kuliner kolang-kaling tanpa bahan makanan lain.

Di masa Lebaran, kolang-kaling tersaji dengan varian warna putih, hijau, dan merah.

Bahan pewarna kolang-kaling berasal dari bahan alami seperti daun suji untuk warna alami hijau.

Pewarnaan kolang-kaling menjadi lambang karakteristik masyarakat Betawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com