KOMPAS.com - Jepang adalah salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, terhitung sejak Januari 1942 hingga Agustus 1945.
Semasa menguasai Indonesia, Jepang telah memberi dampak yang cukup besar dalam berbagai bidang, salah satunya di bidang pendidikan.
Lantas, apa dampak positif masa pendudukan Jepang dalam bidang pendidikan?
Baca juga: Tokoh-tokoh Perjuangan Kooperatif Masa Pendudukan Jepang
Keuntungan pada masa pendudukan Jepang di bidang pendidikan adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Selama Jepang berkuasa, perguruan tinggi memang banyak yang ditutup pada 1943.
Menurut catatan sejarah, hanya ada beberapa perguruan tinggi yang masih dibuka, yaitu:
Sebab, melalui sekolah-sekolah tersebutlah, Jepang melakukan indoktrinasi konsep kemakmuran Asia Raya.
Bagi Jepang, pendidikan kader-kader dibentuk untuk mempelopori dan melaksanakan konsep kemakmuran Asia Raya.
Akan tetapi, bagi bangsa Indonesia, tugas berat itu dijadikan sebagai persiapan bagi para pemuda terpelajar untuk mencapai kemerdekaan.
Periode pendudukan Jepang di Indonesia dapat dikatakan banyak menguntungkan pihak Jepang saja.
Hal ini berkaitan dengan tujuan utama Jepang, yaitu untuk menjadi kekuatan utama Asia dan dunia.
Baca juga: Apa Saja Propaganda yang Dilakukan Jepang di Indonesia?
Namun, dari beberapa kebijakan Jepang, peraturan mengenai penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar menjadi salah satu kebijakan yang menguntungkan pihak pribumi.
Hal tersebut didukung juga dengan adanya kebijakan Jepang tentang pendidikan sekolah selama 12 tahun.
Lewat sistem itu, pelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pun mulai diterapkan di sekolah-sekolah.
Lebih lanjut, penggunaan bahasa Indonesia juga pada akhirnya ditetapkan sebagai mata pelajaran utama yang mulai dipergunakan pada sekolah tingkat kelas 3.
Berkat kebijakan ini, penggunaan bahasa Belanda di Indonesia pun berhasil digerus.
Jepang memang tidak memperkenankan penggunaan bahasa Belanda sejak adanya bahasa Indonesia.
Segala sesuatu yang berkaitan tentang Belanda juga segera ditiadakan oleh pemerintah Jepang pada waktu itu.
Di samping itu, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari-hari di kalangan pribumi justru menjadi sarana persatuan yang tidak disadari oleh Jepang.
Karena dianggap mendukung pihak Indonesia, kebijakan pemerintah Jepang tentang penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar mendapat sambutan baik dari rakyat pribumi.
Referensi: