KOMPAS.com - Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, yang secara praktis mengakhiri Perang Dunia II di kawasan Asia-Pasifik.
Keesokan harinya, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyampaikan langsung keputusan Jepang tersebut melalui radio nasional.
Pasukan Jepang sebenarnya berusaha menyembunyikan berita ini supaya tidak terdengar oleh para pemuda Indonesia, tetapi gagal.
Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu adalah Sutan Syahrir, yang langsung menyebarkan kabar gembira tersebut kepada para pejuang golongan muda.
Keputusan yang dihasilkan oleh golongan muda pada tanggal 15 Agustus 1945 adalah, mendesak Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Bagaimana tanggapan Bung Karno setelah mendengar berita menyerahnya Jepang kepada Sekutu dari golongan muda?
Baca juga: Mengapa Jepang Menyerah Tanpa Syarat kepada Sekutu?
Golongan muda segera menemui Bung Karno dan Bung Hatta setelah mendengar bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945.
Pada saat itu tanggapan Bung Karno adalah menolak permintaan golongan muda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan setelah mendengar berita kekalahan Jepang atas Sekutu dalam Perang Dunia II.
Melansir laman Kementerian Sekretariat Negara RI, pada 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22.00 WIB, di kediaman Bung Karno berlangsung perdebatan antara golongan pemuda dengan Soekarno-Hatta.
Perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda mengenai proklamasi terletak pada masalah waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.