Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Salat Tahajud dan Keutamaannya

Kompas.com - 25/03/2023, 02:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Salat tahajud adalah salat yang dilakukan di malam hari setelah tidur, walaupun tidurnya hanya sebentar.

Bilangan rakaat salah tahajud paling sedikit dua rakaat dan banyaknya tidak terbatas.

Salat tahajud dapat dilakukan setelah waktu salat isya sampai terbit fajar atau sebelum masuk waktu salat subuh.

Waktu utama mengerjakan salat tahajud adalah sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 02.00 hingga menjelang waktu subuh, bertepatan dengan turunnya rahmat dan ampunan Allah.

Salat tahajud merupakan ibadah sunah yang paling utama dibandingkan dengan salat sunah lainnya.

Bahkan Nabi Muhammad pernah ditanya, "Salat yang manakah yang paling utama setelah salat lima waktu?" Rasulullah menjawab, "Salat tahajud," (HR Muslim)

Lantas, bagaimana sejarah salat tahajud dan apa saja keutamaannya?

Baca juga: Sejarah Sahur, Berawal dari Kisah Sahabat Nabi yang Pingsan

Sejarah salat tahajud

Ibadah mahdah yang pertama diperintahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad sebelum diperintahkan ibadah yang lain adalah salat tahajud.

Oleh karena itu, Rasulullah mengatakan bahwa salat tahajud adalah ibadah salat sunah yang paling utama setelah salat fardhu (salat lima waktu).

Perintah Allah kepada Rasulullah dan umat Islam agar bangun di malam hari untuk mengerjakan salat tahajud terdapat dalam surat Al-Isra ayat 79.

"Dan pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Al-Isra: 79)

Kata tahajud dalam surat Al-Isra berasal dari kata "hujud", yang artinya tidur.

Tahajud artinya bangun dari tidur. Karena itu, salat tahajud harus dilaksanakan setelah tidur, walaupun hanya sebentar.

Diriwayatkan bahwa Allah menerangkan hukum salat tahajud adalah sebagai ibadah tambahan bagi Nabi Muhammad di samping salat lima waktu.

Oleh karena itu, hukum salat tahajud bagi nabi adalah fardhu atau wajib, sedangkan bagi umatnya adalah sunah dan utamanya ditunaikan pada sepertiga malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com