Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan La Ode Boha: Ketidakrelaan Rakyat Buton Dijajah Belanda

Kompas.com - 24/03/2023, 20:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Kebencian rakyat Kesultanan Buton benar-benar diluapkan tatkala Belanda mulai menerapkan sistem wajib pajak bagi rakyat Buton.

Baca juga: La Karambau, Sultan Buton yang Memicu Perang dengan Belanda

Wujud Perlawanan

Pada Juli 1911, Belanda melalui pemerintahan di Bau-Bau mengeluarkan kebijakan wajib pajak bagi setiap kepala keluarga.

Momen inilah yang digunakan oleh para pasukan perlawanan.

Sebab, kebijakan ini menjadi puncak kekesalan masyarakat Buton terhadap pemerintahan Belanda.

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh pasukan perlawanan, cara diplomasi tidaklah membuahkan hasil. Oleh karena itu, perlawanan hanya harus dilakukan melalui cara kekerasan.

Mereka sangat menyadari bahwa persenjataan tidaklah seimbang dengan Belanda. Namun, semangat mereka mungkin jauh lebih tinggi dari pasukan Belanda.

Sebelum hari pemungutan pajak tiba, rencana perlawanan benar-benar sudah diatur sedemikian rupa.

Rakyat Buton, khususnya di Waruruma, telah dibisikkan informasi penyerangan pada saat pemungutan pajak, sehingga mereka telah menyiapkan senjata untuk berperang.

Pada 10 Agustus 1911, hari pemungutan pajak itu pun berlangsung yang bersamaan dengan pasar mingguan di Waruruma.

Ketika petugas pajak menjelaskan beban pajak dan memanggil nama-nama orang, tidak satu pun masyarakat mau membayar.

Orang-orang yang tidak membayar ini kemudian dikelompokkan dan dijemur di lapangan, hingga tiba pemanggilan La Ode Boha dan ia justru membentak petugas.

Ia mengatakan bahwa rakyat Buton tidak mengenal pajak dan tidak mau membayarnya.

Bentakan ini pun disusul dengan suara dukungan rakyat hingga memicu aksi penyerangan terhadap para petugas penarik pajak.

Kabar perlawanan ini kemudian sampai ke telinga pemerintah di Bau-Bau yang berjarak sekitar 6 km dari Waruruma.

Kemudian, berselang beberapa saat, militer Belanda datang menggunakan motor boat sambil menembakkan peluru ke arah orang-orang di pasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com