KOMPAS.com – Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang ada di ujung timur Pulau Kalimantan.
Luas wilayah provinsi ini mencapai 127.346,92 km2 dan didiami oleh penduduk dengan jumlah populasi sebesar 3,793 juta jiwa pada 2020.
Jumlah penduduk tersebut terbagi menjadi suku-suku bangsa yang tersebar di tujuh Kabupaten dan tiga kota di Provinsi Kalimantan Timur.
Berikut suku-suku bangsa yang ada di Kalimantan Timur.
Baca juga: Suku Bangsa di Bengkulu
Suku Paser merupakan suku asli yang mendiami kawasan Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Paser.
Letak pasti permukiman mereka ada di pinggiran aliran sungai- sungai dan sebagian lagi di daerah perbukitan di hutan dalam.
Suku Paser dibagi lagi menjadi lima kelompok yang memiliki letak permukiman yang beragam antara satu dengan lainnya.
Adapun lima kelompok itu adalah:
Suku Penihing juga merupakan kelompok asli di Kalimantan Timur, mereka bermukim di kawasan Kabupaten Kutai.
Pada dasarnya, Suku Penihing merupakan bagian dari kelompok Suku Dayak Behau, seperti halnya suku Long Wei dan Huang Tering.
Suku Penihing juga berasal dari daerah Apo Kayan yang sekarang disebut Kabupaten Bulungan di perbatasan dengan Malaysia Timur.
Orang Suku Penihing berimigrasi ke Kutai dari Apo Kayan pada kisaran tahun 1700 dan menetap di sekitar Sungai Penihing.
Baca juga: Suku Bangsa di Sumataera Selatan
Suku Tukung adalah salah satu suku yang juga merupakan bagian dari kelompok Suku Dayak yang bermukim di dataran tinggi Apo Kayan.
Awalnya suku ini bermukim di dalam hutan tropis yang lebat di Kalimantan yang sulit dipengaruhi dunia luar.
Namun, dalam perkembangannya, suku ini sudah mulai keluar dari permukiman di dalam hutan dan menyebar ke daerah-daerah lain.
Daerah persebaran mereka di antaranya adalah di Desa Ritan Baru dan Desa Pedohon yang merupakan bagian wilayah administratif Kabupaten Kutai.
Baca juga: Suku Bangsa di Sulawesi Utara
Suku Long Paka banyak mendiami kawasan di sekitar aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Mereka juga merupakan kelompok suku yang menjadi pecahan dari Suku Dayak yang lebih khususnya Dayak Kayan.
Suku Long Paka memiliki kultur yang khas dan berbeda dengan orang-orang Dayak Kayan pada umumnya.
Sebab, mereka mengalami akulturasi dengan suku lain bernama Huang Pin.
Adanya akulturasi ini kemudian membentuk suatu kebudayaan baru yang bernuansa Dayak Kayan dan Huang Pin, sehingga orang Long Paka disebut suatu kelompok suku baru.
Dalam interaksi sehari-harinya, mereka menggunakan bahasa sendiri yang merupakan hasil dari perpaduan dua bahasa, yaitu bahasa Dayak Kayan dan Huang Pin.
Baca juga: Suku Bangsa Asli di Sumataera Utara
Baca juga: Suku Bangsa Asli di Sulawesi Tenggara
Referensi:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.