Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Runtuhnya Vietnam Selatan terhadap Kondisi Politik Asia Tenggara

Kompas.com - 17/03/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada 1954, Vietnam terbagi menjadi dua negara, yakni Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.

Setahun kemudian, dua negara tersebut terlibat perang saudara akibat perbedaan ideologi.

Ho Chi Minh (pemimpin Vietnam Utara) ingin menyatukan Vietnam menjadi negara komunis, sedangkan Ngo Dinh Diem (pemimpin Vietnam Selatan) ingin membangun negara ala Barat.

Perang Vietnam antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan berlangsung selama 20 tahun, sejak 1 November 1955 hingga 30 April 1975.

Perang Vietnam berakhir pada 1975 dengan runtuhnya Vietnam Selatan, yang kalah atas Vietnam Utara.

Apa dampak runtuhnya Vietnam Selatan terhadap kondisi politik dan ideologi di kawasan Asia Tenggara?

Baca juga: Perang Vietnam: Latar Belakang, Keterlibatan AS, Akhir, dan Dampak

Dampak konflik Vietnam terhadap kawasan Asia Tenggara

Perang Vietnam yang berlangsung selama 20 tahun menyebabkan runtuhnya Vietnam Selatan.

Dampak runtuhnya Vietnam Selatan terhadap kondisi politik dan perkembangan ideologi di kawasan Asia Tenggara adalah menguatnya paham komunis di Vietnam, Laos, dan Kamboja.

Perang Vietnam meletus di tengah memanasnya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Perang ideologi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan pun tidak luput dari campur tangan AS, yang pada saat Perang Dingin memiliki misi menghalau penyebaran komunis.

Keterlibatan AS dalam Perang Vietnam pun dimulai sejak 1955, ketika Presiden Dwight D. Eisenhower menjanjikan dukungan kepada Vietnam Selatan, demi memerangi komunisme.

Baca juga: Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam

Pada awalnya, kubu Vietnam Utara yang didukung negara komunis Uni Soviet, kesulitan mengungguli Vietnam Selatan yang didukung oleh AS.

Pada akhirnya, meski AS telah mengeluarkan banyak biaya dan pasukan, Vietnam Selatan tetap kalah.

Salah satu sebabnya, keputusan oleh AS untuk terjun ke dalam Perang Vietnam mendapat kecaman karena suasana perang menjadi tidak terkendali dan dianggap merugikan tentaranya sendiri.

Setelah AS mundur dari perang pada 1973, Vietnam Utara yang semula pesimis, perlahan membalik keadaan.

Pada 30 April 1975, Vietnam Utara berhasil memenangkan pertempuran setelah merebut ibu kota Vietnam Selatan.

Baca juga: Penyebab Kekalahan Amerika di Perang Vietnam

Selain menimbulkan jutaan korban jiwa, Perang Vietnam berdampak pada kondisi politik dan perkembangan ideologi di kawasan Asia Tenggara.

Kekalahan Vietnam Selatan juga menjadi penanda kemenangan Blok Timur pimpinan Uni Soviet di Asia Tenggara.

Imbasnya, Amerika Serikat dan Uni Soviet masih terus bersaing memberikan pengaruhnya ke negara-negara yang ada di kawasan Asia.

Setelah pasukan komunis memenangi perang pada 1975, Vietnam Selatan dan Utara resmi disatukan sebagai Republik Sosialis Vietnam pada tahun berikutnya.

Runtuhnya Vietnam Selatan, yang disusul berdirinya Vietnam sebagai negara komunis, berdampak pada menguatnya komunisme di Asia Tenggara, khususnya di Laos dan Kamboja.

Laos dan Kamboja merupakan tetangga Vietnam yang juga terlibat dalam Perang Vietnam.

Baca juga: Mengapa Laos dan Kamboja Terlibat dalam Perang Vietnam 1970?

Semasa Perang Vietnam, golongan komunis Pathet Lao di Laos mendapatkan popularitasnya dan terus diawasi oleh AS.

Meski AS sempat berupaya menghancurkan komunisme di Laos, usahanya gagal.

Hingga kini, Vietnam dan Laos termasuk dalam dua dari sedikit negara komunis yang tersisa di dunia.

Berbeda dengan di Vietnam dan Laos, komunisme yang berkembang di Kamboja tidak bertahan lama.

Setelah bersatu kembali menjadi negara komunis, Vietnam berusaha meluaskan pengaruhnya dan ingin menyatukan kawasan Indochina (Vietnam, Laos, Kamboja) dalam satu negara di bawah kekuasaannya.

Vietnam pun menyerbu Kamboja pada 1979 dan berhasil mendirikan negara bonekanya, Republik Rakyat Kamboja, yang menandai dimulainya Perang Vietnam-Kamboja.

Baca juga: Bagaimana Laos Menjadi Negara yang Paling Banyak Dibom dalam Sejarah?

Dalam perang tersebut, AS dan Uni Soviet kembali ikut terlibat untuk mempertahankan pengaruh ideologi masing-masing.

Pendudukan Vietnam di Kamboja berakhir pada awal 1990 setelah mendapat tekanan internasional.

Saat itu, terjadi perpecahan gerakan komunis internasional dan Uni Soviet pun runtuh.

Tidak lama kemudian, pemerintahan komunis dihapuskan dari Kamboja, menyisakan Vietnam dan Laos sebagai dua negara komunis di kawasan Asia Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com