Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bangsa Asli di Bengkulu

Kompas.com - 12/03/2023, 10:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Suku Serawai 

Selain Suku Rejang, suku asli yang juga turut mendiami Provinsi Bengkulu adalah Suku Serawai.

Suku Serawai juga akrab disebut sebagai bagian dari Suku Besemah, Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Alasannya, suku ini merupakan kelompok sosial yang mendiami di kawasan alur Bukit Barisan sebagaimana umumnya Suku Besemah.

Di samping itu, mereka memang banyak mendiami wilayah Manna dan Bintuhan Bengkulu Selatan yang berbatasan langsung dengan pusat Suku Besemah di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Dalam interaksi sehari-hari, mereka menggunakan bahasa Serawai yang memiliki tingkat kemiripin tinggi dengan dialek masyarakat Suku Besemah.

Suku Lembak

Suku Lembak juga termasuk salah satu dari kelompok sosial asli yang mendiami kawasan lembah-lembah di Provinsi Bengkulu.

Mereka banyak mendiami kawasan di masyarakat Suku Lembak. Suku ini juga banyak bermukim di kawasan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.

Di daerah kawasan Rejang Lebong, suku ini dikenal dengan nama Beliti, sedangkan di Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu mereka dikenal dengan Lembak Delapan.

Suku ini juga dikategorikan suku yang cukup tua. Tercatat, dulunya mereka memiliki sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut.

Mereka juga memiliki kebudayaan sendiri, baik secara materil maupun immaterial berupa adat istiadat, kesenian, bahasa, dan sebagainya.

Baca juga: Suku Bangsa Asli di Kepulauan Riau

Suku Enggano

Suku Enggano juga merupakan suku asli di Provinsi Bengkulu. Mereka juga disebut sebagai suku yang terasing.

Disebut terasing karena mereka bermukim di daerah Pulau Enggano yang berjarak lumayan jauh dari Kota Bengkulu.

Populasi mereka juga tidak sebanyak suku-suku lain di Bengkulu. Per tahun 1999, jumlah populasi mereka sekitar 1.000 orang, dan terus menurun.

Mereka juga memiliki bentuk kebudayaan sendiri, baik dari segi pakaian, bahasa, dan senjata-senjata tradisionalnya.

Referensi:

  • Buku Sejarah Daerah Bengkulu. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan 1977/1978
  • Dasan, A., & Ardinata, M. (2020). Hukum Waris Islam Dalam Pelaksanaan Dan Pandangan Masyarakat Enggano Bengkulu. Res Nullius Law Journal, 2(2), 87-101.
  • Amelia, R., & Hudaidah, M. P. (2021). TRADISI SARAFAL ANAM SUKU LEMBAK PROVINSI BENGKULU. KRONIK: Journal of History Education and Historiography, 5(1).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com