KOMPAS.com - Semen adalah zat perekat antara batu bata, batu, atau batako dalam sebuah pembangunan.
Muasal semen memang bertolak pada sekitar 1000 Masehi di kebudayaan Romawi.
Kala itu, zat perekat pada bangunan masih menyertakan peran putih telur.
Selain putih telur, ada juga catatan yang menyebut bahwa bahan baku semen di masa lalu adalah ketan.
Baca juga: Truk Tronton Bermuatan Semen Terguling di Blitar, Sopir dan Kenek Terjepit hingga 3 Jam
Semen
Sumber literatur dari laman Kompas.com edisi 25 November 2021, menyebut, bahwa Indonesia juga pernah mengalami evolusi semen mulai dari putih telur.
Salah satu contohnya pada pembangunan candi-candi.
Evolusi bahan semen kemudian berkembang pada penggunaan batu kapur dan abu vulkanis.
Pada abad ke-18, bahan semen berkembang lagi menjadi campuran batu kapur dan tanah liat.
Di abad ke-19, evolusi bahan semen mendapat tambahan oksida besi selain tanah liat dan batu kapur, serta aluminium oksida.
Sampai di abad terkini, komposisi itu masih dipakai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.