KOMPAS.com - Perang Dunia II dimulai pada 1 September 1939 ketika Jerman menginvasi Polandia.
Ketika sejumlah negara di dunia telah terlibat dalam Perang Dunia II, Amerika Serikat (AS) awalnya masih memilih netral.
Pada Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii.
Serangan Jepang tersebut membuat Amerika Serikat yang semula netral kemudian bergabung dalam Perang Dunia II dengan masuk ke Blok Sekutu.
Mengapa Amerika Serikat tidak langsung terlibat dalam Perang Dunia II?
Baca juga: Titik Balik Perang Dunia II yang Membuat Sekutu Menang
Amerika Serikat tidak langsung terlibat dalam Perang Dunia II karena telah belajar dari Perang Dunia I (1914-1918).
Dalam Perang Dunia I, AS kehilangan lebih dari 100.000 tentara di medan perang.
Secara materi, AS juga mengalami kerugian besar karena banyak sekutunya yang tidak membayar utang yang digunakan untuk keperluan perang.
Banyak orang AS yang menilai keterlibatan negaranya dalam Perang Dunia I merupakan sebuah kesalahan, yang hanya didorong oleh keinginan untuk mengisi kantong industri senjata AS.
Usai Perang Dunia I, AS menerapkan politik isolasi dan non-intervensi, yang berusaha memastikan negaranya tidak lagi terjerat dalam konflik asing.
Pada pertengahan 1930-an, Kongres AS juga mengeluarkan Undang-Undang Netralitas (Neutrality Acts), yang membatasi negara untuk membantu ataupun terlibat hubungan dagang dengan pihak yang berperang.
Oleh karena itu, ketika pecah Perang Dunia II, Parlemen AS mengimbau agar negara tidak memberikan bantuan kepada pihak-pihak yang berperang di Eropa.
Baca juga: Blok Sekutu dalam Perang Dunia II
The Great Depression adalah istilah yang digunakan untuk menyebut krisis ekonomi berkepanjangan yang tidak hanya melumpuhkan perekonomian AS, tetapi juga dunia.
Ketika Perang Dunia II meletus, Amerika Serikat baru saja keluar dari The Great Depression.
Perang Dunia II tidak hanya terjadi di belahan dunia lain (Eropa dan Asia), di awal pertempuran AS juga tidak memiliki kepentingan di dalamnya.