Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Khandaq, Membuat Parit Menjadi Strategi Perang

Kompas.com - 30/01/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang yang dilakukan kaum Muslimin ketika membuat parit adalah Perang Khandaq.

Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah atau 627 M.

Pertempuran ini terjadi di perbatasan sekitar Madinah antara kaum Muslim di Madinah dengan pasukan sekutu kaum Quraisy dan Yahudi.

Nama Khandaq secara harfiah berasal dari bahasa Persia kandak yang berarti digali atau parit.

Sebab, saat perang terjadi, kaum Muslim Madinah menggali parit di utara kota demi menahan serangan dari Sekutu.

Pasukan Sekutu terdiri dari Bani Quraidzah, Bani Nadhir, kaum Ghathafan, dan kaum Quraisy.

Perang Khandaq berakhir dengan kekalahan di pihak Sekutu.

Baca juga: Berapa Lama Rasulullah Berdakwah di Madinah?

Penyebab

Penyebab terjadinya Perang Khandaq bermula ketika popularitas Islam di Madinah semakin meningkat.

Hal ini lantas dianggap mengancam ajaran Yahudi dan agama kaum Quraisy di Jazirah Arab yang sudah lebih dulu ada.

Sementara itu, kaum Ghathafan ingin kembali melakukan monopoli perdagangan di Madinah, sedangkan Sekutu memiliki hasrat untuk melakukan aksi balas dendam pascakalah di perang-perang sebelumnya.

Oleh sebab itu, perang Khandaq dilancarkan oleh kaum Quraisy dan Yahudi terhadap kaum Muslimin di Madinah.

Baca juga: Strategi Dakwah Nabi Muhammad di Madinah

Jalannya pertempuran

Sebanyak 3.000 prajurit Muslim melawan gabungan pasukan sekutu yang berjumlah mencapai 10.000 orang.

Pada saat itu, kaum Muslim Madinah masih dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan pihak sekutu dipimpin oleh Abu Sufyan.

Sebelum Perang Khandaq dimulai, kaum Muslim lebih dulu bermusyawarah terkait strategi yang ingin mereka gunakan demi menghadang kekuatan sekutu yang jauh lebih banyak.

Pada akhirnya, disepakati bahwa mereka akan menggali sebuah parit sesuai yang diusulkan Salman Al Farisi demi melindungi pasukan Madinah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com