Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Candi Buddha

Kompas.com - 29/01/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Sejak awal Masehi hingga datangnya bangsa Eropa, di Indonesia banyak berdiri kerajaan bercorak Hindu-Buddha.

Meski kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah lenyap, sebagian peninggalannya masih dapat dijumpai pada saat ini.

Salah satu peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang mudah ditemukan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, adalah candi.

Meski bahan penyusun candi Hindu dan candi Buddha umumnya sama, tetapi masing-masing memiliki ciri khas yang membedakannya.

Berikut ini ciri-ciri candi Buddha.

Baca juga: Ciri-ciri Candi yang Bercorak Hindu

Bangunannya berbentuk tambun

Ciri khas candi Buddha yang paling mudah diidentifikasi adalah bentuk bangunannya cenderung gemuk dan pendek atau tambun.

Contoh candi Buddha yang secara jelas tampak tambun adalah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Selain Candi Borobudur, beberapa contoh candi Buddha di Indonesia yang terkenal adalah Candi Sewu di kawasan Prambanan, Candi Mendut, dan Candi Muara Takus.

Puncak candi berupa stupa

Puncak candi bercorak Buddha pasti memiliki stupa.

Stupa adalah lambang dari agama Buddha yang berbentuk mangkuk terbalik, dengan bentuk persegi empat atau segi delapan (harmika) dan bentuk tongkat di atasnya.

Secara sederhana penampilan stupa menyerupai bentuk lonceng.

Baca juga: Relief Candi Borobudur: Susunan dan Maknanya

Biasanya menghadap timur

Berkebalikan dari candi Hindu, candi Buddha biasanya menghadap arah barat.

Pada pintunya juga memiliki kepala kala yang mulutnya menganga tanpa rahang bawah.

Kala adalah lambang penghancur kekuatan jahat yang berwujud kepala singa.

Selain itu, di masing-masing sisi pintu terdapat makara, yakni makhluk mitologi berwujud monster air atau naga laut.

Reliefnya menceritakan kisah Buddha

Relief candi bercorak Buddha menceritakan kisah-kisah Buddha, seperti Jataka dan Lalitavistara.

Selain itu, candi Buddha juga menggambarkan kisah tertentu yang ingin disampaikan.

Misalnya relief Candi Borobudur, yang menceritakan tentang perjuangan kehidupan manusia untuk meninggalkan sisi duniawinya.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Candi Borobudur

Memiliki patung Buddha

Hampir semua candi Buddha di Indonesia memiliki patung Buddha.

Biasanya terdapat tiga jenis arca, yakni Dyani-Buddha, Manusi-Buddha, serta Dhyani-Bodisattwa, yang melambangkan arca Buddha dalam bentuk kesederhanannya.

Letak candi utama di tengah

Meski candi Hindu ataupun candi Buddha bisa sama-sama memiliki candi utama dan candi perwara (pendamping), tata letaknya berbeda.

Pada candi bercorak Buddha, letak candi utama berada di tengah yang dikelilingi oleh candi perwara dengan ukuran lebih kecil.

Baca juga: Candi Ngawen, Bangunan Suci untuk Dhyani Buddha

Berfungsi sebagai tempat pemujaan

Candi-candi Buddha hanya dibangun sebagai tempat pemujaan.

Berbeda dengan candi Hindu yang biasanya berfungsi sebagai tempat pemujaan dan makam atau penyimpanan abu jenazah raja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com