Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaksanaan KTT OKI Pertama

Kompas.com - 26/01/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu organisasi internasional tertua adalah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

OKI adalah organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pembentukan OKI awalnya dilatarbelakangi oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang dihadapi umat Islam.

Tujuan OKI dibentuk antara lain meningkatkan solidaritas Islam, mengoordinasikan kerja sama antarnegara, dan melindungi tempat-tempat suci Islam.

Baca juga: Latar Belakang Didirikannya OKI

Pelaksanaan KTT OKI Pertama

OKI dibentuk setelah dilaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama.

KTT OKI Pertama dilaksanakan di Kota Rabat, Maroko, sejak tanggal 22-25 September 1969.

Adapun pemicu dibentuknya OKI adalah peristiwa pembakaran Masjid Suci Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh zionis Israel.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, para pemimpin dari 24 negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada 25 September 1969.

Konferensi ini dikenal sebagai KTT OKI Pertama.

Hasil dari konferensi tersebut adalah disepakatinya Deklarasi Rabat.

Isi Deklarasi Rabat adalah:

"Pemerintahan Muslim akan berupaya mempromosikan di antara mereka, kerja sama yang erat, dan tolong menolong dalam hal ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, keyakinan, berdasarkan ajaran Islam yang abadi." 

Secara garis besar, Deklarasi Rabat menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan HAM.

Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, menjaga keamanan internasional, dan membantu perjuangan rakyat Palestina.

Baca juga: Peran Indonesia Pada KTT 1 ASEAN di Bali 1976

Hingga tahun 2020, OKI memiliki 57 negara anggota, yaitu:

  1. Azerbaijan
  2. Yordania
  3. Afghanistan
  4. Albania
  5. Uni Emirat Arab
  6. Indonesia
  7. Uzbekistan
  8. Uganda
  9. Iran
  10. Pakistan
  11. Bahrain
  12. Brunei Darussalam
  13. Bangladesh
  14. Benin
  15. Burkina-Faso
  16. Tajikistan
  17. Turki
  18. Turkmenistan
  19. Chad
  20. Togo
  21. Tunisia
  22. Algeria
  23. Djibouti
  24. Arab Saudi
  25. Senegal
  26. Sudan
  27. Suriah
  28. Suriname
  29. Sierra Leone
  30. Somalia
  31. Irak
  32. Oman
  33. Gabon
  34. Gambia
  35. Guyana
  36. Guini
  37. Guini Bissau
  38. Palestina
  39. Komoros
  40. Kyrgyzstan
  41. Qatar
  42. Kazakhstan
  43. Kamerun
  44. Pantai Gading
  45. Kuwait
  46. Lebanon
  47. Libya
  48. Maladewa
  49. Mali
  50. Malaysia
  51. Mesir
  52. Maroko
  53. Mauritania
  54. Mozambik
  55. Niger
  56. Nigeria
  57. Yaman

Awalnya, OKI menekankan pada masalah politik, terutama masalah Palestina.

Namun, dalam perkembangannya, OKI mulai berfungsi sebagai organisasi internasional yang bergerak di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antarnegara Muslim.

Guna mencapai tujuan-tujuannya, OKI mendasarkan diri pada sejumlah prinsip seperti solidaritas Islam, kemitraan, dan kerja sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com