Adapun dua kontribusi Carolus yang paling penting dalam Taksonomi adalah:
Taksonomi adalah ilmu yang berfokus pada penamaan dan pengklasifikasian atau pengelompokan organisme.
Baca juga: Biografi Virginia Henderson, Ahli Teori Keperawatan
Masih di masa yang sama, Carolus mengelompokkan makhluk hidup ke dalam dua kelompok, yaitu hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae).
Adapun dasar sistem dari klasifikasi ini adalah ciri dan karakteristik serta kemampuan yang dimiliki dan dapat diamati.
Lebih lanjut, ada tujuh dasar tingkatan klasifikasi yang dibuat oleh Carolus, yakni:
Ketujuh sistem klasifikasi ini berakar pada sistem klasifikasi Linnaean atau Linnaeus.
Apabila dilihat dari hierarkinya, kingdom adalah pengelompokan terbesar dan paling inklusif, sedangkan spesies merupakan tingkatan yang paling kecil.
Baca juga: Mengapa Para Ahli Meneliti Manusia Purba di Bantaran Sungai?
Masih di tahun 1735, Carolus Linnaeus menciptakan Binomial Nomenclatur atau sistem penamaan dua istilah.
Binomial Nomenklatur ini digunakan oleh ahli taksonomi untuk memberi nama atau mengidentifikasi sebuah spesies organisme tertentu.
Contoh Binomial Nomenklatur adalah Homo Sapien, Pyrus Maleus (apel), Citrus Aurantium (jeruk), dan Citrus Limonium (lemon).
Berkat prestasinya tersebut, Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi Modern sekaligus salah satu Bapak Ekologi Modern.
Referensi: