KOMPAS.com - Meme adalah salah satu kelengkapan konten unik di dunia maya masa kini.
Meme acap dikenal juga sebagai emoji atau emoticon.
Cara membaca "meme" yang benar adalah "mim".
Cara membaca itu artinya menggantikan huruf "e" pertama pada kata "meme" dengan huruf "i".
Sementara, huruf "e" kedua pada kata "meme" tidak dibaca sama sekali.
Sumber literatur dari laman Kompas.com edisi 26 September 2021 menyebut bahwa cerita meme adalah peramai unik dunia maya masa kini.
Sementara, meme dalam telusuran sejarah sudah ada sejak abad 3 SM.
Baca juga: Kasus Roy Suryo: Bermula dari Meme Stupa hingga Divonis 9 Bulan Penjara
Kala itu, bentuk meme adalah mosaik.
Sementara, kata "meme" menunjuk pada sosok Richard Dawkins.
Richard Dawkins pada 1976 menggunakan kata "meme" kali pertama di muka Bumi pada buku karyanya, "The Selfish Gene".
"Meme" yang memiliki kata awal Bahasa Yunani yakni "mimema" yang berarti "yang terbatas", berangkat dari penggunaan bersifat menghibur.
Meme dengan ciri khas gambar dan kata-kata pada tampilannya juga menjadi sarana kritik kemasyarakatan.
Singkat kata, meme merupakan literasi berbentuk video, gambar, termasuk orang yang penyebarannya meluas melalui internet atau media lainnya.
Kompleksitas kehidupan sosial masyarakat saat ini ternyata memunculkan pembuatan meme untuk tujuan tidak baik alias tujuan kejahatan.
Salah satu tujuan kejahatan dari pembuatan meme adalah penipuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.