KOMPAS.com – Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam yang berdiri di Kalimantan Selatan sejak 1520-an.
Mulanya, kerajaan ini beribu kota di Kuin (Banjarmasin), tetapi kemudian dipindah ke Martapura sekitar tahun 1650-an.
Ketika beribu kota di Martapura, Kerajaan Banjar disebut juga sebagai Kerajaan Kayu Tangi.
Meskipun ibu kota Kerajaan Banjar dipindahkan, berbagai aktivitas perdagangan di pelabuhan Banjarmasin masih tetap berjalan baik dan bahkan ramai pengunjung.
Lantas, apa alasan Kerajaan Banjar dipindahkan ke Martapura?
Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan
Kerajaan Banjar dipindahkan ke Martapura karena ibu kota Kuin telah hancur.
Masa kejayaan Kerajaan Banjar berada pada dekade pertama abad ke-17, di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah sejak 1595 hingga 1638.
Kerajaan Banjar tumbuh menjadi pusat perdagangan yang ramai pengunjung.
Adapun komoditas perdagangan utamanya adalah lada hitam, madu, rotan, emas, intan, damar, dan kulit binatang.
Di saat yang bersamaan, Kerajaan Banjar juga memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Sambas, Lawai, Sukadana, Kotawaringin, Pembuang, Sampit, Mendawai, Kahayan Hilir, Kahayan Hulu, Kutai, Pasir, Pulau Laut, Satui, Asam-Asam, Kintap, dan Swarangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.