Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sputnik 1, Satelit Pertama Uni Soviet

Kompas.com - 28/11/2022, 14:53 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uni Soviet adalah negara pertama yang bergerak dalam persaingan teknologi luar angkasa.

Satelit bumi buatan manusia pertama kali diluncurkan oleh Uni Soviet pada 4 Oktober 1957, sekitar pukul 10.29 waktu Moskow dari pangkalan Tyuratam di Republik Kazakh.

Satelit buatan Uni Soviet yang bernama Sputnik memiliki diameter 55 cm dengan bobot 83,4 kilogram.

Satelit ini berputar mengitari bumi setiap 1 jam 36 menit sebanyak satu kali dengan kecepatan 18.000 mil/jam.

Sputnik dapat terlihat menggunakan teropong sebelum matahari terbit atau setelah terbenam.

Berkat keberhasilan tersebut, Uni soviet disebut sebagai era "Penjelajahan Antariksa."

Baca juga: Sejarah Singkat Proyek Bom Atom Uni Soviet

Proses pembuatan Sputnik

Sputnik dalam bahasa Rusia memiliki arti satelit. Proses pembuatan satelit ciptaan Uni Soviet dimulai ketika kepala roket Soviet, yaitu Sergei Korolev mengusulkan rencana pengembangan satelit buatan kepada Menteri Industri Pertahanan, Dimitri Ustinov pada 17 Desember 1954.

Sejak tahun 1950-an, Amerika Serikat dan Uni Soviet sudah bekerja untuk mengembangkan sebuah teknologi baru, termasuk pembuatan satelit.

Pengembangan satelit ini merupakan bagian dari tujuan yang sudah ditetapkan oleh International Council of Scientific Unions, yang menyerukan peluncuran teknologi satelit pada akhir 1957 dan 1958.

Sepanjang dekade itu, Amerika Serikat telah menguji beberapa roket dan rudal, tetapi mengalami kegagalan.

Bersamaan dengan itu, pada 17 Desember 1954, kepala roket Uni Soviet, yaitu Sergei Korolev mengusulkan rencana pengembangan satelit buatan kepada Menteri Industri Pertahanan, Dimitri Ustinov.

Sekitar setahun berselang, pada 29 Juli 1955, Presiden Amerika Serikat, Dwight D Eisenhower mengumumkan melalui sekretaris persnya bahwa selama Tahun Geofisika Internasional (TGI), Amerika Serikat hendak meluncurkan satelit buatan.

Baca juga: Mengapa Glasnost dan Perestroika Menyebabkan Runtuhnya Uni Soviet?

Empat hari setelahnya, seorang fisikawan Uni Soviet yang bernama Leonid I. Sedov juga mengumumkan akan meluncurkan satelit buatan.

Lalu, pada 8 Agustus, Politbiro Partai Komunis Uni Soviet menyetujui proposal untuk membuat satelit buatan.

Lebih lanjut, tanggal 30 Agustus, kepala komisi negara untuk peluncuran roket R-7, yaitu Vasily Rybakow mengadakan pertemuan di mana Korolev mempresentasikan data kalkulasi untuk lintasan penerbangan luar angkasa ke bulan.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengembangkan versi tiga tahap dari roket R-7 untuk meluncurkan satelit.

Proses peluncuran

Pada 30 Januari 1956, Dewan Menteri menyetujui proyek satelit buatan yang mengorbit bumi. Satelit ini bernama Object D, yang rencana akan terselesaikan pada 1957-1958.

Satelit ini diperkirakan dapat membawa massa 1000 hingga 1400 kilogram dan membawa 200-300 kilogram instrumen ilmiah.

Desain awal Object D selesai bulan Juli 1956. Namun, menjelang akhir tahun, kompleksitas desain Object D tidak dapat diluncurkan karena terjadi hambatan dalam menciptakan instrumen ilmiah di dalamnya dan spesifikasi rendah dari mesin R-7 yang sudah dibuat.

Ilustrasi Sputnik 1 di orbit Wikipedia/Gregory R Todd Ilustrasi Sputnik 1 di orbit

Akibatnya, pemerintah menjadwalkan ulang peluncurannya pada April 1958, yang nantinya terbang bersama dengan Sputnik 3.

Sebelum Object D dirilis, ternyata Uni Soviet telah lebih dulu berhasil meluncurkan Sputnik pada 4 Oktober 1957.

Baca juga: Uni Soviet: Sejarah, Ekonomi, dan Pembubaran

Sputnik dirancang di OKB-1 (Biro Desain Khusus) oleh tim yang beranggotakan Mikhail Stepanovich Khomyakov, Maksim Khramov, dan Oleg Genrikhovich Ivanovsky.

Satelit ini dibuat dengan bentuk bola berdiameter 58,0 cm, dan terbuat dari paduan alumunium dengan ketebalan 2 milimeter.

Kedua bagian ini disambungkan dengan 36 baut dan diisi dengan nitrogen bertekanan.

Dengan menggunakan tiga baterai dan peralatan berbahan perak-seng, massa Sputnik adalah 83,6 kilogram.

Sputnik diluncurkan menggunakan roket berbahan bakar cair dua tahap yang rancangannya mengacu pada rudal balistik antarbenua R-7 Semyorka.

Roket R-7 dirancang oleh Sergei Pavlovich Korolev atau yang dikenal The Chief Designer.

Panjang roket ini mencapai 29,167 meter dan diameter 10,3 meter.

Tujuan peluncuran Sputnik 1 adalah untuk membantu dalam mengidentifikasi kepadatan lapisan pada atmosfer dengan mengukur perubahan orbitnya, sehingga satelit ini dapat mengirimkan data dari distribusi sinyal radio ke lapisan ionosfer.

Pada akhirnya, Sputnik 1 diluncurkan pada 4 Oktober 1957, yang menjadi pelopor perkembangan teknologi luar angkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com