Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Perlawanan Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908

Kompas.com - 10/11/2022, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Dalam sejarah Indonesia, kebangkitan nasional dimulai sejak 1908.

Dikatakan kebangkitan nasional karena pada masa itu muncul kesadaran untuk bersatu, membentuk dan mempunyai negara yang merdeka dan berdaulat.

Momen kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya Budi Utomo, organisasi pergerakan pemuda yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 menjadi tonggak perubahan nasionalisme bagi bangsa Indonesia.

Salah satu perubahan terlihat dari perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat.

Sesudah tahun 1908, perjuangan Indonesia sudah bersifat nasional, jauh lebih teratur, terorganisir, dan modern.

Bagaimana ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia sebelum pergerakan nasional di tahun 1908?

Baca juga: Perbedaan Perjuangan Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908

Kelemahan perlawanan sebelum abad ke-20

Perjuangan bangsa Indonesia sebelum abad ke-19 terus mengalami kegagalan karena memiliki banyak kelemahan.

Berikut ini beberapa kelemahan perlawanan bangsa Indonesia sebelum abad ke-20.

  • Tidak adanya koordinasi antara satu perjuangan dengan perjuangan lainnya.
  • Perjuangan dilakukan secara sporadis atau musiman
  • Menggunakan persenjataan tradisional, di mana persenjataan bangsa Eropa lebih modern
  • Mudah diadu domba oleh Belanda yang menggunakan taktik politik pecah belah atau devide et impera

Baca juga: Sejarah Gerakan Mahasiswa di Indonesia, Sejak 1908 hingga Reformasi

Ciri-ciri perlawanan sebelum abad ke-20

Berikut ini ciri-ciri perlawanan bangsa Indonesia pada abad ke-19 atau sebelum tahun 1908.

  • Perjuangan bersifat kedaerahan
  • Belum memiliki ide nasional yang jelas
  • Menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, golok, dan senjata tradisional lainnya
  • Dipimpin oleh orang-orang yang dianggap berpengaruh, seperti tokoh agama atau bangsawan
  • Masih bersifat sporadis atau musiman
  • Bentuk perlawanan masih menggunakan fisik atau peperangan saja, belum lewat diplomasi
  • Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk memerdekakan Indonesia
  • Belum ada pemikiran tentang kelanjutan keberhasilan

Contoh perlawanan sebelum abad ke-19

  • Perlawanan Tuanku Imam Bonjol (Perang Padri) di Sumatera Barat
  • Perlawanan Kapitan Pattimura di Maluku
  • Perlawanan Pangeran Diponegoro di Jawa
  • Perlawanan Pangeran Antasari di Kalimantan Selatan
  • Perlawanan I Gusti Ketut Jelantik di Bali

 

Referensi:

  • Ishaq. (2021). Pendidikan Pancasila. Jakarta: Kencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com