KOMPAS.com - Depresi Besar atau yang juga disebut The Great Depression adalah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi secara drastis di seluruh dunia mulai tahun 1929 dan berlangsung selama sekitar 10 tahun.
Depresi ini dimulai setelah peristiwa Kamis Hitam (Black Thursday), yaitu peristiwa jatuhnya bursa saham New York pada 24 Oktober dan memuncak pada 29 Oktober 1929.
Karena depresi ini, ekonomi di hampir seluruh negara mengalami kemerosotan besar, termasuk Hindia Belanda.
Lantas, apa dampak the great depression terhadap Hindia Belanda?
Baca juga: Krisis Moneter Asia 1997: Penyebab, Dampak, dan Peran IMF
Dampak yang utama dari the Great Depression terhadap Hindia Belanda secara keseluruhan diringkas ke dalam empat hal, yaitu:
Pada masa itu, harga merosot dari 123 ke 88, kemudian mencapai harga terendah sebesar 52 pada 1932, dan sekitar 41-43 pada kurun waktu selama enam tahun berikutnya.
Pada 1937, terjadi sedikit peningkatan, yaitu mencapai 54, tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena harga kembali menurun dua tahun berikutnya.
Dengan demikian, jumlah nilai ekspor jatuh dari sekitar 1.600 juta pada 1927-1928, menjadi 500 untuk periode 1933-1935, masa terburuk pada depresi bagi Hindia Belanda.
Selain harga, tingkat kesempatan kerja juga sangat menurun pada semua sektor formal, terutama dalam industri perkebunan dan kegiatan perdagangan kota.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.