Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak

Kompas.com - 01/11/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa pada akhir abad ke-15.

Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar Al Patah, seorang keturunan Raja Majapahit.

Raden Patah berkuasa atas Kerajaan Demak sejak 1478 hingga 1518.

Di bawah pemerintahan Raden Patah, Kerajaan Demak telah mengalami perkembangan di berbagai bidang, seperti perluasan dan pertahanan kerajaan serta pengembangan Islam.

Berikut ini biografi Raden Patah.

Baca juga: Peran Wali Songo di Kerajaan Demak

Awal kehidupan

Pada masa kecil, Raden Patah lebih akrab dipanggil dengan sebutan Pangeran jimbun.

Dia merupakan putra dari Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, dan seorang putri asal Tionghoa dari Dinasti Ming bernama Siu Bun Ci.

Raden Patah lahir di Palembang pada tahun 1455.

Pada awal abad ke-14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming mengirimkan seorang putri, yaitu Siu Bun Ci kepada Brawijaya V di Majapahit sebagai tanda persahabatan antara kedua negara.

Tidak disangka, Brawijaya V jatuh hati kepada Siu Bun Ci karena dia memiliki paras yang cantik dan juga pintar.

Sayangnya, kedatangan Siu Bun Ci ke Majapahit membuat Ratu Dhawarawati, sang permaisuri tidak senang.

Alhasil, Brawijaya V terpaksa harus mengeluarkan Siu Bun Ci dari istana dalam kondisi tengah mengandung.

Siu Bun Ci dikirim oleh Brawijaya V kepada adipati Palembang, Arya Damar.

Setelah melahirkan Raden Patah, Siu Bun Ci justru menikah dengan Arya Damar dan memiliki seorang anak bernama Raden Kusen, adik tiri Raden Patah.

Semasa kecil, Raden Patah mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan secara layak karena bergelar bangsawan.

Dia menghabiskan 20 tahun hidupnya di istana Adipati Palembang sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Majapahit bersama sang adik, Raden Kusen.

Sesampainya di Tuban, Jawa Timur, Raden Patah tinggal dan belajar di Ampel Denta bersama para saudagar muslim.

Maka dari itu, Raden Patah juga secara tidak langsung mendalami agama Islam bersama dengan orang-orang yang sekarang dikenal sebagai tokoh Wali Songo, seperti Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

Baca juga: Faktor Politik yang Mendorong Berdirinya Kerajaan Demak

Raja pertama Kerajaan Demak

Setelah lulus, Raden Patah dipercaya menjadi ulama dan membentuk pemukiman di Bintara dengan didampingi oleh Sultan Palembang.

Selama berada di Bintara, Raden Patah mendirikan pondok pesantren dan menyampaikan dakwah agama Islam kepada masyarakat di sana.

Seiring berjalannya waktu, daerah tersebut kemudian semakin ramai dan dipenuhi dengan aktivitas perniagaan.

Raden Patah kemudian mengganti nama pondok pesantren yang dia bangun dari Glagahwangi menjadi Demak atau Kerajaan Demak.

Letak Kerajaan Demak berada di pesisir utara Jawa, tepatnya di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Posisinya ini terbilang strategis, karena masuk dalam jalur lalu lintas perdagangan rempah-rempah antara wilayah Indonesia Timur dengan Selat Malaka.

Para raja Demak kemudian memanfaatkan keuntungan lokasi tersebut untuk mengembangkan potensi kemaritimannya.

Sejak saat itulah, Kerajaan Demak terus berkembang dan menjadi pusat perdagangan.

Tidak hanya itu, Raden Patah yang juga dibantu oleh peranan Wali Songo dalam mendirikan Kerajaan Demak berhasil membawa kerajaan tersebut tumbuh menjadi pusat penyebaran Islam.

Bahkan, Kerajaan Demak menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Raden Patah yang merupakan pendiri kerajaan pun menjadi raja pertama Kerajaan Demak yang berkuasa sejak 1478 hingga 1518.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak

Kejayaan Kerajaan Demak

Di bawah pemerintahan Raden Patah, Kerajaan Demak berhasil mencapai kejayaannya.

Kerajaan Demak mengalami perkembangan dalam berbagai bidang, seperti perluasan wilayah dan pengembangan Islam.

Dalam bidang dakwah Islam, Raden Patah mendirikan masjid yang sekarang terkenal dengan nama Masjid Agung Demak.

Dulunya, Masjid Agung Demak dijadikan sebagai pusat kegiatan kerajaan Islam pertama di Jawa.

Selain itu, bangunan ini juga dijadikan markas para wali dan digelar pula sejenis pengajian akbar.

Sementara itu, dalam bidang politik, Raden Patah berhasil membuat Kerajaan Demak memperluas wilayah kekuasaannya dan memperkuat ketahanannya.

Kejayaan tersebut dapat dilihat dari keberhasilan Raden Patah menaklukkan Girindra Wardhana yang merebut takhta Kerajaan Majapahit pada 1478, hingga dapat mengambil alih kekuasaan Majapahit.

Baca juga: Perlawanan Demak terhadap Portugis

Wafat

Setelah berhasil membawa Kerajaan Demak mencapai masa keemasan, Raden Patah tutup usia pada 1518.

Kedudukannya kemudian diteruskan oleh sang putra, Pati Unus, yang terkenal sebagai panglima yang gagah berani dan pernah memimpin perlawanan terhadap Portugis di Malaka.

Pati Unus memimpin Kerajaan Demak sejak 1518 hingga 1521.

 

Referensi:

  • Kuntowijoyo. (2005). Pengantara Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com