KOMPAS.com - Zaman prasejarah adalah zaman ketika manusia masih belum mengenal tulisan atau disebut juga praaksara.
Pembabakan zaman prasejarah dapat dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu geologi (ilmu yang mempelajari bebatuan) dan arkeologi (peninggalan sejarah).
Berdasarkan benda peninggalan sejarah (arkeologi), pembabakan masa prasejarah dibagi ke dalam empat zaman, yaitu:
Baca juga: Peninggalan Benda Manusia Praaksara Sesuai Pembabakan Zaman Arkeologis
Zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua adalah periode prasejarah yang berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu.
Pada masa ini, alat-alat yang digunakan manusia purba masih terbuat dari batu kasar yang belum dihaluskan, seperti kapak genggam atau chopper.
Fungsi kapak genggam adalah untuk memotong kayu atau membunuh binatang buruan.
Pada zaman Paleolitikum, kehidupan manusia purba masih sangat sederhana.
Guna memenuhi kebutuhan hidup mereka, manusia purba sepenuhnya masih bergantung pada keadaan alam.
Cara manusia purba pada masa Paleolitikum memenuhi kebutuhan hidup mereka adalah dengan cara berburu dan mengumpulkan bahan makanan dari alam atau food gathering.
Oleh sebab itu, mereka masih tinggal secara nomaden atau berpindah-pindah.
Setelah bahan makanan di tempat itu habis, mereka akan berpindah mencari tempat lain yang masih subur dan begitu seterusnya.
Contoh benda peninggalan Zaman Paleolitikum adalah:
Baca juga: Zaman Paleolitikum: Ciri-ciri, Peninggalan, dan Manusia Pendukung
Zaman Mesolitikum disebut juga zaman batu tengah yang memiliki rentang waktu berbeda-beda di belahan dunia.
Begitu juga dengan hasil kebudayaannya yang bervariasi di berbagai wilayah.
Di Indonesia, benda peninggalan Zaman Mesolitikum dapat ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.