JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda kini menjadi alat transportasi yang berguna bagi kesehatan.
Sumber literatur di laman gramedia.com menulis kegemaran bersepeda meningkat di Indonesia, khususnya saat pandemi Covid-19 melanda.
Aktivitas bersepeda atau berolahraga menggunakan sepeda menjadi salah satu pilihan di masa pandemi Covid-19.
Banyak orang memanfaatkan olahraga bersepeda untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Baca juga: Gratis! Pelatihan Reparasi Sepeda dan Konten Kreator di Kota Tangerang
Kegiatan olahraga di pusat kebugaran atau gim bisa digantikan dengan olahraga sepeda selama 150 menit.
Olahraga sepeda atau bersepeda membawa suasana gembira dan membuat pikiran rileks.
Bersepeda di luar ruangan atau outdoor membawa kondisi perasaan hati lebih ringan dan nyaman.
Hutan
Sosok Baron Karls Drais Von Sauerbronn acap disebut sebagai penemu sepeda.
Pada 1818, pria asal Jerman ini menyempurnakan velocipede, sebutan sebelum nama sepeda, untuk meringankan pekerjaannya.
Baron Karls Drais adalah seorang penjaga hutan di wilayah Baden, Jerman.
Baron Karls Drais memberi nama temuannya ini dengan draisine dalam Bahasa Inggris atau draisienne dalam Bahasa Prancis.
Pada kali pertama, Baron Karl Drais memang memerlukan sarana transportasi dengan spesifikasi khusus.
Baron Karl Drais memerlukan wahana transportasi untuk kegiatan kerja mobilitas tinggi.
Tampilan pertama "sepeda" Baron Karl Drais ini lebih menyerupa kereta kuda, ketimbang berwujud sepeda.