KOMPAS.com - Berdasarkan corak kehidupan masyarakat, zaman praaksara dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan beternak, serta masa perundagian.
Corak kehidupan berproses dari yang paling sederhana hingga dikembangkannya keahlian pembuatan alat-alat dari logam.
Berikut ini corak kehidupan sosial-ekonomi pada masyarakat berburu meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Baca juga: Corak Kehidupan Manusia Zaman Prasejarah
Masa berburu dan mengumpulkan makanan atau meramu adalah corak kehidupan manusia purba yang paling sederhana.
Masa berburu dan meramu dibagi menjadi dua, yaitu masa berburu dan meramu tingkat awal dan masa berburu dan meramu tingkat lanjut.
Manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat awal hidup secara nomaden (berpindah-pindah tempat).
Mereka hidup secara berkelompok di mana satu orang ditunjuk sebagai pemimpin.
Pemimpin kelompok inilah yang akan memandu anggota lainnya untuk berpindah tempat.
Kehidupan ekonomi masyarakat berburu dan meramu tingkat awal sepenuhnya bergantung pada alam.
Mereka bertahan hidup dengan berburu binatang dan mengumpulkan makanan (food gathering).
Anggota kelompok laki-laki bertugas memburu hewan, sementara perempuan bertugas mengumpulkan makanan di sekitarnya.
Makanan yang dikumpulkan berupa umbi-umbian, buah-buahan, keladi, dan daun-daunan.
Baca juga: Ciri-ciri Kehidupan pada Masa Berburu Tingkat Lanjut
Corak kehidupan manusia praaksara pada periode ini setingkat lebih tinggi daripada masyarakat berburu dan meramu tingkat awal.
Manusia purba tetap hidup dalam kelompok kecil, tetapi sudah mulai hidup semisedenter, yaitu tinggal di gua-gua alam (abris sous roche) untuk sementara dan berpindah lagi mencari gua lain apabila bahan makanan di sekitarnya telah habis.
Cara memperoleh makanan masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut masih bersifat food gathering.