Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembagian Kelompok Suku Bugis oleh VOC

Kompas.com - 14/10/2022, 09:28 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bugis adalah salah satu suku di Indonesia, tepatnya di Sulawesi Selatan yang tergolong dalam suku Deutro Melayu.

Suku ini masuk pada gelombang migrasi pertama dari daratan Asia, tepatnya Yunan.

Dalam sejarahnya, Suku Bugis sempat dibagi ke dalam beberapa kelompok oleh VOC atau Kongsi Dagang Hindia Belanda pada 1667.

Pembagian Suku Bugis oleh VOC ini merupakan salah satu dampak dari ditandatanganinya Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.

Lalu, bagaimana pembagian kelompok Suku Bugis oleh VOC?

Baca juga: Asal-usul Suku Bugis

Pembagian Suku Bugis

Perjanjian Bongaya adalah perjanjian yang mengakhiri permasalahan antara VOC dengan Kesultanan Makassar (Gowa).

Latar belakang perjanjian Bongaya disebabkan oleh terjadinya perang besar antara VOC dengan Kerajaan Gowa.

Perlawanan Kerajaan Gowa terhada Belanda kemudian memuncak pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin.

Tidak hanya menghadapi Belanda, Sultan Hasanuddin juga harus menghadapi perlawanan Aru Palakka dari Soppeng-Bone pada 1660 M.

Pada akhirnya, Kerajaan Gowa kewalahan dan tidak sanggup lagi menghadapi pasukan Belanda yang sudah dilengkapi dengan senjata canggih.

Konflik antara Kerajaan Gowa dengan VOC berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.

Baca juga: Isi Perjanjian Bongaya dan Latar Belakangnya

Salah satu dampak dari Perjanjian Bongaya adalah pembagian Suku Bugis oleh VOC ke dalam tiga kelompok, yaitu:

  1. Masyarakat Bugis di Makassar di bawah kekuasaan VOC.
  2. Masyarakat yang tinggal di pedalaman Makassar.
  3. Masyarakat yang merantau ke berbagai daerah di Nusantara bagian barat.

Dengan adanya perbedaan kelompok Suku Bugis ini, maka telah terjadi perubahan di kawasan timur Nusantara.

Masyarakat Suku Bugis yang memilih pergi dari Sulawesi Selatan telah membuat peta politik perdagangan berubah dan tidak hanya terjadi di Makassar, melainkan juga di kawasan timur Nusantara.

Kepergian masyarakat Suku Bugis dari Sulawesi Selatan juga disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena ingin meninggalkan raja yang bertindak sewenang-wenang.

Anggota Suku Bugis pun merantau sampai ke pesisir Pantai Malaysia Barat, Sumatera, dan pulau-pulau lainnya di Nusantara.

 

Referensi:

  • Abidin, Aslan. (2008). Merantau Sebagai Bentuk Perlawanan Suku Bugis. Jurnal Wacana, Gerakan Budaya: Antara Pengkhianatan dan Gerakan Budaya. Edisi 24, Tahun VIII 2008.
  • Bakti, Andi Faisal. (2010). Diaspora Bugis di Alam Melayu. Makassar: Inninawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com