Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Suku Bugis

Kompas.com - 13/10/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bugis adalah suku yang tergolong dalam suku Deutro Melayu. Suku ini masuk pada gelombang migrasi pertama dari daratan Asia, tepatnya Yunan.

Suku Bugis merupakan kelompok etnik pribumi yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan.

Salah satu tokoh ternama yang memiliki keturunan Bugis adalah mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.

Lantas, bagaimana asal-usul suku Bugis?

Baca juga: Ambo Dalle, Mahaguru Islam dari Tanah Bugis

Asal-usul

Leluhur Suku Bugis merupakan bangsa Deutro Melayu yang masuk ke Nusantara sekitar tahun 500 SM, dan merupakan gelombang kedua setelah bangsa Proto Melayu pada 1500 SM.

Asal nama Bugis berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis.

Kata 'Ugi' mengarah pada raja pertama di Pammana, Kabupaten Wajo sekarang, yang bernama La Sattumpugi.

Merujuk pada nama raja mereka, rakyat pun menjuluki diri dengan nama 'To Ugi' atau pengikut La Sattumpugi.

La Sattumpugi merupakan raja pertama Kerajaan China, tetapi dia tidak memiliki hubungan dengan negeri China yang ada di Tiongkok, melainkan sebuah sebutan untuk wilayah kerajaan Bugis Kuno, yakni kedatuan China.

Baca juga: Sejarah Awal Kerajaan Bone

Menurut naskah kuno I La Galigo

Menurut sebuah naskah kuno bernama I La Galigo, ada dua kerajaan yang berpengaruh di Sulawesi Selatan, yaitu Luwu dan Cina.

Dulunya, Kerajaan Luwu merupakan kerajaan yang masih mendominasi, tetapi kedatuan Cina yang kelak menjadi Pammana seakan lenyap dari sejarah pada abad ke-16.

Selain itu, ada pula sebuah kisah yang tertuang di dalam naskah I La Galigo yang bertajuk Sawerigading Opunna Ware.

Kisah Sawerigading ini tidak hanya dikenal dalam tradisi masyarakat Bugis, melainkan juga dalam tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo, dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.

Disebutkan bahwa komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan.

Kemudian, masyarakat tersebut mulai mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com