Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Stunting, Sanitasi Jadi Salah Satu Pemicu

Kompas.com - 05/10/2022, 20:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stunting atau pengerdilan atau perawakan pendek adalah kondisi kronis lantaran minimnya asupan gizi dalam waktu lama pada seseorang.

Stunting menjadi problem di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Mengenal stunting adalah upaya untuk mengurangi kekurangan gizi.

Buku Aku Tahu Makanan Bergizidok. Gramedia Digital Buku Aku Tahu Makanan Bergizi

Baca juga: Angka Stunting RI Masih di Atas Batas WHO, Ini Upaya Pelaku Industri Menurunkannya

Stunting, lazimnya menyasar anak-anak di usia sekitar dua tahun.

Indonesia termasuk negara yang melaksanakan pemberantasan stunting sampai kini.

Camilan anti-stunting mahasiswa UGMDok. UGM Camilan anti-stunting mahasiswa UGM

Kerdil

Ilustrasi ahli gizi.katemangostar/ Freepik Ilustrasi ahli gizi.

Ciri anak yang mengalami stunting bisa dilihat dari postur anak tersebut.

Anak yang menderita stunting biasanya bertubuh lebih pendek ketimbang rekan sebayanya.

Literatur Kompas.com menulis, pertumbuhan gigi pada anak menyandang stunting rata-rata lambat.

Ilustrasi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.Shutterstock Ilustrasi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Berat badan anak stunting biasanya lebih ringan dari bocah seumurannya.

Anak stunting tampak terus-menerus tidak fokus dalam belajar.

Tujuh

Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik merupakan basic untuk kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.Dok. Kementerian PUPR Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik merupakan basic untuk kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Sedikitnya, ada tujuh pemicu stunting.

Tetap diingat, stunting bahkan bisa terjadi tatkala anak berada dalam kandungan ibu.

Sabun yang digunakan untuk cuci tangan dan mandi adalah contoh senyawa basa dalam kehidupan sehari-haripixabay.com Sabun yang digunakan untuk cuci tangan dan mandi adalah contoh senyawa basa dalam kehidupan sehari-hari

Di masa kehamilan, kondisi ibu yang kekurangan gizi dalam waktu menjadi biang keladi anak mengalami stunting.

Ilustrasi menyikat gigi dan menjaga kesehatan mulutDentasay Ilustrasi menyikat gigi dan menjaga kesehatan mulut

Berikutnya, anak stunting bisa terjadi gegara pola asuh kurang efketif, pola makan dengan asupan gizi rendah, sedikitnya perawatan bayi usai ibu melahirkan, serta adanya tekanan darah tinggi maupun gangguan mental pada ibu.

Suasana pembagian air bersih di desa Kuripan, Lombok Barathumas Polres Lombok Barat Suasana pembagian air bersih di desa Kuripan, Lombok Barat

Berikutnya, seringnya seorang anak mengalami infeksi bisa menjadi dasar terjadinya stunting.

Lantas, faktor sanitasi juga menjadi pemicu anak mengalami stunting.

Teleperformance Indonesia membantu penyediaan sarana jaringan air bersih di Kampung Prai Nyou, Desa Mamodu, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 29 September 2022.
Air Teleperformance Teleperformance Indonesia membantu penyediaan sarana jaringan air bersih di Kampung Prai Nyou, Desa Mamodu, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 29 September 2022.

Ikhwal perbaikan sanitasi demi mencegah anak stunting menjadi perhatian Teleperformance Indonesia melalui CEO Michael Wullur.

Pada kesempatan itu, lembaga tersebut, 29 September 2022, membantu penyediaan sarana jaringan air bersih di Kampung Prai Nyou, Desa Mamodu, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Masalah kekurangan air bersih di kampung itu bisa memunculkan problem kesehatan jangka panjang.

Sanitasi yang mumpuni mampu membuat warga masyarakat menjaga kebersihan tubuh serta lingkungan sekitar.

Menurut rencana, selain Kampung Prai Nyou, jaringan air bersih akan melayani warga pula di permukiman sekitar Desa Mamodu dan Kampung Puu Kabbo.

Dalam perhitungan, 332 orang menerima manfaat jaringan air bersih ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com