JAKARTA, KOMPAS.com - Hemofilia, secara ringkas, adalah penyakit yang menyebabkan darah sulit membeku.
Dunia medis, sebagaimana informasi sumber literatur, ensiklopedia Britanica, menyebut adanya kelainan pada perdarahan.
Pemicu hemofilia adalah kekurangan produksi pada salah satu faktor pada sistem pembekuan darah.
Alhasil, pengidap hemofilia sering mengalami perdarahan yang terus-menerus.
Jika tidak tertanggulangi, penyakit hemofilia, yang kali pertama muncul pada teks tertulis Hopff pada 1828 di Universitas Zurich ini, dapat menimbulkan kematian.
Baca juga: Bio Farma Gandeng ProFactor Pharma Inggris Kembangkan Obat Hemofilia
Kisah
Penelusuran dunia medis tentang hemofilia bersua awalnya kisah mengenai dua keluarga kerajaan yakni Inggris dan Rusia.
Ratu Inggris, Victoria yang hidup pada 1837-1901 terbukti menjadi pembawa atau carrier hemofilia.
Leopold, anak kedelapan Ratu Victoria, mengidap hemofilia.
Jurnal "British Medical" pada 1868, juga sebagai sumber literatur, menginformasikan bahwa Leopold wafat pada usia 31 tahun.
Pemicunya, perdarahan di otak.
Semasa hidup, Leopold juga acap mengalami perdarahan.
Lantas, salah satu anak perempuan Leopold, namanya Alice, terbukti menjadi carrier hemofilia.
Anak lelaki Alice, Viscount Trematon, menghembuskan napas terakhir pada 1928.
Penyebabnya, perdarahan di otak.