Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Presiden Dipilih Langung oleh Rakyat?

Kompas.com - 05/10/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilihan umum atau pemilu pertama kali diadakan di Indonesia pada 1955, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1953 tentang Pemilihan Anggota Konstituante dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Namun, kala itu, pemilihan presiden dan wakil presiden masih ditentukan berdasarkan hasil Sidang Umum MPRS.

Pada masa awal pemilu dilaksanakan, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia memang masih belum ditentukan berdasarkan hasil suara warga negara Indonesia. 

Lalu, sejak kapan presiden dipilih langsung oleh rakyat?

Baca juga: 6 Asas Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia

Sejak pemilu 2004

Presiden dipilih langsung oleh rakyat sejak Pemilu 2004.

Pemilu 2004 dilaksanakan pada 5 April 2004 untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD, sedangkan pemilihan Presiden Indonesia dilakukan tanggal 5 Juli 2004.

Adapun perubahan model pemilihan presiden Indonesia didasari oleh hasil Amandemen UUD 1945.

Di dalam amandemen tersebut disebutkan adanya pergeseran model pengisian jabatan presiden dan wakil presiden, yang sebelumnya dilakukan oleh MPRS menjadi pemilihan langsung oleh rakyat (pilpres).

Sebagaimana diatur dalam Pasal 6A Ayat (1), "Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat."

Alasan diselenggarakannya pilpres atau pemilihan langsung oleh rakyat adalah:

  • Presiden yang terpilih akan memiliki mandat dan legitimasi sangat kuat karena didukung oleh suara rakyat yang memberikan suaranya secara langsung.
  • Presiden yang terpilih tidak terkait pada konsesi partai-partai atau faksi-faksi politik yang telah memilihnya. Artinya, presiden terpilih ada di atas semua kepentingan dan menjembatani berbagai kepentingan tersebut.
  • Sistem ini dipandang lebih accountable dibandingkan dengan sistem sebelumnya, di mana rakyat tidak harus menitipkan suaranya melalui MPR.
  • Kriteria calon presiden akan dinilai langsung oleh rakyat.

Baca juga: Sejarah Terbentuknya DPR RI

Menurut pandangan normatif, adanya perundang-undangan mengenai pilpres memberi gambaran bahwa Indonesia sudah berusaha mewujudkan pengisian jabatan presiden dan wakil presiden secara lebih demokratis melalui pemilu yang dipilih langsung oleh rakyat.

Akan tetapi, dalam praktiknya, ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan sistem baru ini, di antaranya masih ada beberapa warga yang tidak terdaftar dan tidak dapat mengikuti pilpres.

Berdasarkan hasil data, sebanyak 176.411.434 orang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), 127.179.375 masuk dalam pemilih DPT yang menggunakan hak pilih, 49.212.161 pemilih DPT yang tidak gunakan hak pilih, dan 804.250 pemilih tambahan di luar DPT.

Meskipun telah terjadi beberapa kendala, pilpres tetap dilangsungkan pada 5 Juli 2004.

Hasil pemilu 2004 adalah diangkatnya Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

 

Referensi:

  • Rauta, Umbu. (2014). Menggagas Pemilihan Presiden yang Demokratis dan Aspiratif. Jurnal Konstitusi. Volume 11, Nomor 3, September 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com