Negara Mana yang Dijuluki Petro Dollar Asia Tenggara?

KOMPAS.com - Negara yang dijuluki sebagai negara Petro Dollar Asia Tenggara adalah Brunei Darussalam.

Brunei Darussalam merupakan negara kecil yang terletak di Pulau Kalimantan.

Secara keseluruhan, luas wilayah Brunei Darussalam adalah 5.765 kilometer persegi dengan populasi penduduk mencapai 460.000 jiwa pada 2020.

Lantas, mengapa Brunei Darussalam dijuluki sebagai negara Petro Dollar di Asia Tenggara?

Baca juga: Daftar Suku Bangsa di Brunei Darussalam

Brunei, penghasil minyak bumi terbesar ASEAN

Sebutan negara Petro Dollar di Asia Tenggara melekat karena Brunei Darussalam merupakan penghasil minyak bumi terbesar di Asia Tenggara.

Sejak akhir abad ke-20, produksi minyak bumi dan gas alam menjadi pendukung perekonomian Brunei yang terpenting, di samping bidang industri.

Sektor pertambangan minyak bumi Brunei terdapat di tiga daerah utama, yakni Seria, Kuala Belait, dan penambangan lepas pantai Ampa.

Dari sumur-sumur minyaknya, Brunei dapat memproduksi sekitar 200.000 barrel minyak per hari.

Meski angka itu jauh di bawah Indonesia, tetapi wilayahnya yang kecil dan menjadi negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di Asia Tenggara, produksi minyaknya membawa kemakmuran yang dicapai Brunei jauh di atas negara-negara tentangga.

Baca juga: Mengapa Turki Mendapat Julukan The Sick Man of Europe?

Sekitar 90 persen dari pemasukan ekspor negara ini bergantung pada minyak dan gas alam, begitu pula dengan PDB-nya.

Brunei memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Singapura, dan diklasifikasikan sebagai negara maju.

Pada 2012, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima di dunia, berdasarkan ladang minyak dan gas alamnya.

Berdasarkan data World Bank atau Bank Dunia, pada 2016, ekonomi Brunei Darussalam masuk kategori High-Income Economies (lebih dari 12,476 dollar AS) bersama Bahrain, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, dan UEA, yang juga dijuluki sebagai negara Petro Dollar di dunia.

Pada 2018, perekonomian Brunei Darussalam mengalami pertumbuhan sebesar 2,3 persen.

Pertumbuhan itu tidak lepas dari ekstraksi minyak dan gas, yang memang sangat diandalkan oleh negara tetangga Indonesia ini.

Referensi:

• Putra, Johan Septian. (2021). Brunei Darussalam dan Falsafah melayu Islam beraja (Sejarah, Konseptual dan Implementasi). Bogor: Guepedia.