Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa 27 Juni 1955, Aksi Boikot yang Meruntuhkan Kabinet Ali Sastroamijoyo I

Kompas.com - 29/09/2022, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Peristiwa 27 Juni 1955 merujuk pada aksi boikot para perwira Angkatan Darat (AD) terhadap pelantikan Bambang Utoyo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Pemilihan Bambang Utoyo sebagai KSAD menggantikan Bambang Sugeng dilakukan oleh Kabinet Ali Sastroamijoyo I.

Menurut para perwira AD, pengangkatan itu tidak sah karena melanggar Piagam Yogyakarta dan merupakan permainan politik pemerintah yang dapat membahayakan persatuan Angkatan Darat.

Peristiwa 27 Juni 1955 merupakan puncak kekecewaan kelompok militer yang menciptakan instabilitas politik dan berujung pada jatuhnya Kabinet Ali Sastroamijoyo I pada 24 Juli 1955.

Baca juga: Kabinet Ali Sastroamijoyo I: Susunan, Program Kerja, dan Pergantian

Latar belakang Peristiwa 27 Juni 1955

Setelah Kabinet Ali Sastroamijoyo I dilantik pada Juli 1953, Menteri Pertahanan dijabat oleh Iwa Kusumasumantri.

Sejak itu, Iwa, yang beraliran kiri, kerap mengangkat orang-orang yang setia kepadanya tanpa berkoordinasi dengan KSAD.

Kebijakan-kebijakan Iwa dianggap sebagai campur tangan pemimpin politik dalam urusan internal Angkatan Darat.

Akhirnya, pada 17-25 Februari 1955, para perwira Angkatan Darat melakukan rekonsiliasi di Yogyakarta untuk mengikis benih-benih perpecahan.

Konferensi tersebut dihadiri oleh 270 perwira tinggi dan menengah, yang menghasilkan suatu piagam persatuan yang disebut Piagam Yogyakarta.

Piagam itu ditandatangani oleh KSAD Bambang Sugeng di hadapan Soekarno-Hatta.

Pada 2 Mei 1955, KSAD Bambang Sugeng mengundurkan diri. Terdapat beberapa pendapat terkait alasan pengunduran diri tersebut.

Mulai dari KSAD Bambang Sugeng tidak mampu melaksanakan resolusi Piagam Yogyakarta, dipandang rendah oleh korps perwira, hingga tidak sanggup melaksanakan tugas yang demikian berat.

Baca juga: Serangan Udara Pertama TNI AU ke Markas Belanda

Kabinet Ali Sastroamijoyo I sempat kesulitan menentukan pengganti Bambang Sugeng.

Beberapa usulan pun dikeluarkan, termasuk pejabat sementara KSAD Kolonel Zulkifli Lubis, yang diusulkan langsung oleh Iwa.

Namun, pada akhirnya Iwa berubah pikiran dan Kabinet Ali Sastroamijoyo I justru memilih Bambang Utoyo, perwira yang sejak 1945 memiliki ikatan longgar dengan PNI, partai Ali Sastroamijoyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Stori
Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com