JAKARTA, KOMPAS.com - Pramoedya Ananta Toer adalah sastrawan Indonesia yang menjadi bagian dari jejak Peristiwa G30S.
Pramoedya Ananta Toer, kelahiran Blitar 6 Februari 1925, adalah tahanan politik atau lazim disebut tapol Peristiwa G30S.
Masuk dalam golongan B tapol atau golongan tapol yang tidak terlibat langsung Peristiwa G30S, Pramoedya Ananta Toer tinggal selama 14 tahun di pengasingan atau malahan pembuangan Pulau Buru.
Baca juga: Pramoedya Ananta Toer dan Kenangan Masa Mudanya
Pulau Buru di Provinsi Maluku menjadi penjara bagi tapol Peristiwa G30S sejak Agustus 1969.
Tanpa pengadilan
Pramoedya Ananta Toer menjadi tapol tanpa melalui pengadilan oleh rezim Orde Baru.
Kendati begitu, Pramoedya Ananta Toer sempat menulis buku berjudul Bumi Manusia.
Buku itu berwujud empat novel berseri.
Melalui tokoh-tokoh di novel itu, Pramoedya Ananta Toer melukiskan nasionalisme Indonesia.
Karya Pramoedya Ananta Toer selain Bumi Manusia adalah Nyanyi Sunyi Seorang Bisu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.