Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Munir: Diracun di Udara Saat Menuju Belanda

Kompas.com - 14/09/2022, 10:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Pada 7 September 2004, aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, meninggal dunia karena diracun ketika sedang dalam penerbangan menuju Belanda. 

Sudah 17 tahun berlalu, tetapi kasus pembunuhan Munir masih diselimuti misteri. 

Pada 20 Desember 2005, seorang pilot pesawat Garuda Indonesia, Pollycarpus Budihari Priyanto, dijatuhi vonis 14 tahun penjara sebagai aktor pembunuhan Munir.

Baca juga: Muchdi Purwoprandjono, Tokoh BIN yang Sempat Terseret Kasus Munir

Namun, otak di balik kasus pembuhunan Munir belum terungkap hingga kini.

Berikut ini kronologi pembunuhan Munir dan perjalanan kasusnya.

Kronologi

Pada 6 September 2004, sekitar pukul 21.55 WIB, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 974, yang ditumpangi Munir, lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Munir terbang ke Belanda dalam rangka melanjutkan studi pascasarjana.

Pesawat yang ditumpangi Munir, sempat transit di Changi, Singapura, pada 7 September 2004 sekitar pukul 00.40 waktu setempat. Saat transit, Munir terlihat duduk di Coffee Bean.

Pada pukul 01.50 dini hari, pesawat lepas landas dari Changi dan melanjutkan penerbangan ke Amsterdam, Belanda.

Namun, baru tiga jam setelah terbang dari Changi, Munir diketahui sakit. Ia beberapa kali ke toilet.

Munir dipindahkan dari tempat duduknya di kursi 40G ke kursi di samping dokter itu. Adapun dokter itu duduk di kursi 1J.

Setelah sempat dirawat oleh dokter itu, nyawa Munir pada akhirnya tidak dapat diselamatkan.

Munir mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 08.10 waktu setempat, ketika pesawat berada di ketinggian 40.000 kaki di atas tanah Rumania.

Munir yang berangkat dari Jakarta dalam keadaan sehat, meninggal dunia sebelum pesawat mendarat di Amsterdam.

Pesawat yang ditumpangi Munir mendarat di Bandara Schiphol, Amsterdam, pada 7 September 2004 pukul 10.00 waktu setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Penyebab Perang Dunia I

Penyebab Perang Dunia I

Stori
Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Stori
5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

Stori
Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Stori
Perbedaan Trikora dan Dwikora

Perbedaan Trikora dan Dwikora

Stori
Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Stori
Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Stori
Rendah Hati atau Rendah Diri

Rendah Hati atau Rendah Diri

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com