KOMPAS.com - Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu di Indonesia. Kerajaan ini berlokasi di Dahanapura, Kediri, Jawa Timur.
Kerajaan Kediri memiliki nama lain Kerajaan Kadiri, Daha, dan Panjalu. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-11, tepatnya tahun 1045 M ini
Selama hampir dua abad berkuasa, Kerajaan Kediri telah dipimpin oleh beberapa raja besar.
Siapakah raja terbesar yang pernah memerintah Kerajaan Kediri?
Baca juga: 8 Prasasti Peninggalan Kerajaan Kediri
Raja terbesar di Kerajaan Kediri adalah Raja Jayabaya yang berkuasa sejak 1135 hingga 1159.
Sri Jayabaya adalah salah satu raja yang berhasil membawa Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan.
Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kediri berhasil memperluas wilayahnya hingga ke Kalimantan dan Kerajaan Ternate.
Dengan luas wilayah kekuasaan yang dimiliki, armada laut Kerajaan Kediri juga sangat kuat.
Bahkan, eksistensi Kerajaan Kediri diketahui sampai ke Tiongkok yang dibuktikan denagan tulisan seorang saudagar, Khou Ku Fei, yang menuliskan tentang karakteristik masyarakat pada era Kerajaan Kediri.
Selain dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana, Jayabaya juga sering digadang-gadang sebagai seorang pujangga pada zamannya.
Tidak hanya itu, konon Jayabaya juga disebut-sebut pandai meramal.
Baca juga: Karya Sastra Peninggalan Kerajaan Kediri
Sedikitnya, ada sembilan ramalan Jayabaya tentang Indonesia yang terbukti, seperti munculnya kereta api, pesawat terbang, dan radio atau televisi.
Ramalan-ramalan Jayabaya ini dituangkan ke dalam sebuah buku bertajuk Kitab Jangka Jayabaya.
Terkait benar atau tidaknya ramalan Jayabaya, belum ada yang bisa membuktikan secara ilmiah.
Kendati demikian, selama memimpin sebagai raja, sistem pemerintahan di dalam Kerajaan Kediri sudah jauh lebih teratur.
Selain itu, hukum juga sudah diterapkan secara tegas dan adil.
Baca juga: 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Bukti keberhasilan Raja Jayabaya dalam memimpin Kerajaan Kediri dapat dilihat dalam Prasasti Ngantang.
Prasasti Ngantang adalah prasasti batu yang ditemukan di daerah Ngantang, Malang, Jawa Timur.
Konon, prasasti ini sudah ada sejak tahun 1135 M.
Prasasti Ngantang ditulis menggunakan aksara dan bahasa Kawi atau Jawa Kuno.
Dari prasasti ini, dapat diketahui bahwa Raja Jayabaya telah berhasil mengalahkan Kerajaan Janggala.
Tidak hanya itu, Prasasti Ngantang juga berisi tentang pemberian dan pembebasan pajak tanah oleh Raja Jayabaya untuk Desa Ngantang karena telah mengabdi pada Kerajaan Kediri.
Saat ini, prasasti Ngantang sudah menjadi koleksi Museum Nasional.
Untuk mengenang jasa Raja Jayabaya, namanya pun diabadikan di dalam Kitab Bharatayudha.
Referensi:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.