Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Teori Masuknya Islam ke Nusantara

Kompas.com - 16/08/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ajaran Islam mulai masuk ke Nusantara melalui perjalanan panjang, salah satunya lewat jalur perdagangan.

Adapun teori masuknya Islam memiliki banyak versi. Ada yang meyakini Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7, ada pula yang mengatakan pada abad ke-13.

Namun, di balik perbedaan pendapat tersebut, ada tiga teori paling umum tentang masuknya Islam ke Nusantara, yaitu Teori Gujarat atau India, Teori Persia, dan Teori Mekkah.

Baca juga: Teori Masuknya Islam di Nusantara

Teori Gujarat

Teori masuknya Islam ke Nusantara yang pertama adalah Teori Gujarat (India).

Menurut Teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Gujarat.

Pada waktu itu, para pedagang Gujarat datang dari Selat Malaka dan kemudian membangun hubungan dagang dengan orang-orang lokal di bagian barat Nusantara.

Salah satu bukti pendukung Teori Gujarat adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh 1297, yang dikatakan mirip dengan batu nisan di Gujarat.

Adapun tokoh yang mengemukakan Teori Gujarat adalah seorang asal Belanda bernama Snouck Hurgronje.

Hurgrone berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui orang India, bukan Arab.

Ia juga menyatakan ada beberapa persamaan unsur-unsur Islam antara di Nusantara dan India.

Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Teori Gujarat

Teori Persia

Selanjutnya ada teori Persia yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Persia.

Dua tokoh yang mencetus teori Persia adalah Husein Djajadiningrat dan Umar Amir Husein.

Djajadiningrat bependapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam yang ada di Indonesia memiliki beberapa persamaan dengan Persia.

Contohnya, seni kaligrafi yang berpahat batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara.

Lalu, ada juga budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang konon serupa dengan ritual yang dilakukan di Persia setiap tanggal 10 Muharram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Penyebab Perang Dunia I

Penyebab Perang Dunia I

Stori
Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Stori
5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

Stori
Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Stori
Perbedaan Trikora dan Dwikora

Perbedaan Trikora dan Dwikora

Stori
Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Stori
Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Stori
Rendah Hati atau Rendah Diri

Rendah Hati atau Rendah Diri

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com