Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Marthen Indey dalam Perjuangan Integrasi Papua

Kompas.com - 15/08/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Ketika proklamasi kemerdekaan dikumandangkan di Jakarta pada 17 Agustus 1945, wilayah Papua tidak langsung masuk wilayah Republik Indonesia.

Setelah hampir dua dekade, tepatnya pada 1 Mei 1963, Papua resmi lepas dari kendali Belanda dan kembali ke NKRI.

Dalam kurun waktu selama itu, terdapat sejumlah tokoh integrasi Papua ke dalam wilayah Indonesia, salah satunya Marthen Indey.

Lantas, bagaimana peran Marthen Indey dalam membela dan menjaga persatuan wilayah Papua agar menjadi bagian NKRI?

Baca juga: Mengapa Papua Nugini Tidak Masuk Indonesia?

Siapa Marthen Indey?

Marthen Indey adalah pahlawan nasional dari Papua yang pada masa penjajahan Belanda menjadi anggota polisi Hindia Belanda.

Kendati demikian, sikap nasionalismenya tidak pernah hilang, bahkan beberapa kali merencanakan pemberontakan terhadap Belanda, tetapi gagal.

Alhasil, Marthen Indey dan pejuang dari Papua lainnya, yakni, Silas Papare, pernah ditangkap oleh Belanda pada 1945.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Papua yang saat itu disebut Irian Barat, masih berada di bawah kendali Belanda.

Marthen Indey pun masih menjadi pegawai Pemerintah Belanda di Papua dengan jabatan sebagai kepala distrik.

Pada masa-masa inilah, ia menjadi salah satu tokoh Papua dalam proses pengembalian Papua ke dalam NKRI.

Baca juga: Sejarah Munculnya KKB Papua

Peran Marthen Indey dalam integrasi Papua

Pada 1946, saat masih menjabat sebagai kepala distrik, Marthen Indey menjadi Ketua Partai Indonesia Merdeka (PIM).

Ia memimpin aksi protes yang didukung 12 delegasi kepala suku untuk menentang Belanda yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia.

Marthen Indey juga secara terang-terangan mengimbau anggota militer yang bukan orang Belanda agar melancarkan perlawanan.

Upaya yang dilakukan Marthen Indey dalam mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia itu sempat membuatnya dipenjara.

Pada 1949, diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB), yang menandai pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Namun, berdasarkan hasil KMB, persoalan Papua juga belum menemui titik terang dan akan dibicarakan setahun setelah penyerahan kedaulatan.

Baca juga: Sejarah Irian Barat hingga Bergabung ke Indonesia

Pada kenyataannya, berbagai perundingan antara Indonesia dan Belanda terkait status Papua tidak pernah menghasilkan kesepakatan yang pas hingga lebih dari satu dekade kemudian.

Pada 1962, Indonesia akhirnya memilih jalan perjuangan militer dengan menerjunkan operasi Trikora.

Saat itu, Marthen Indey telah bebas dari penjara dan menyusun kekuatan gerilya sambil menunggu kedatangan tentara Trikora.

Masalah Papua baru menemui titik terang saat Amerika Serikat mendesak Indonesia dan Belanda untuk melakukan perundingan.

Akhirnya, pada 15 Agustus 1962, disepakati Perjanjian New York yang mengatur pemindahan kekuasaan atas Irian Barat atau Papua Barat dari Belanda ke Indonesia.

Marthen Indey pun menjadi salah satu tokoh yang mewakili Irian sebagai delegasi RI dalam Perundingan New York.

Berkat peran besar Marthen Indey dan pejuang lainnya, pada 1 Mei 1963, Papua resmi kembali ke pangkuan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com