Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paham Kebangsaan Menurut Soekarno

Kompas.com - 10/08/2022, 13:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Soekarno adalah salah satu tokoh yang mencetuskan konsep atau paham kebangsaan Indonesia.

Konsepi paham kebangsaan menurut Soekarno lebih mengacu pada Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.

Soekarno telah merancang konsep kebangsaan sejak sebelum Indonesia merdeka.

Baca juga: Biografi Soekarno: Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Tumbuhnya pandangan kebangsaan Soekarno

Pandangan kebangsaan Soekarno telah tumbuh sejak ia menempa pendidikan di sekolah lanjutan tingkat menengah Belanda, Hogere Burger School (HBS), di Surabaya pada 1915.

Selama bersekolah di Surabaya, Soekarno tinggal di rumah seorang tokoh pergerakan nasional sekaligus salah satu pendiri Sarekat Islam, H.O.S. Tjokroaminoto, yang merupakan rekan ayahnya.

Di sanalah, Soekarno mulai berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan lainnya.

Ia juga aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang menjadi bagian dari Budi Utomo.

Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang mencetuskan paham kebangsaan dan nasionalisme Indonesia melalui lahirnya Sumpah Pemuda.

Oleh karena itu, sejak awal, konsep kebangsaan yang dirancang Soekarno adalah tentang nasionalisme dan bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.  

Ketika berkuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini Institut Teknologi Bandung atau ITB), pandangan kebangsaan Soekarno semakin berkembang.

Selama di Bandung, ia tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam.

Interaksi dengan sejumlah tokoh perjuangan, seperti seperti Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, Dr Douwe Dekker, yang kala itu memimpin National Indische Partij, turut membawa pengaruh dalam konsep kebangsaan Soekarno.

Pada 1927, Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai jalan dan strategi mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca juga: Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Soekarno di Pengadilan Belanda

Ketika Belanda memenjarakannya karena aktivitasnya di PNI, Soekarno kemudian menulis sebuah naskah pidato pembelaan berjudul Indonesia Menggugat.

Pidato pembelaan yang dibacakan di pengadilan pemerintah kolonial Belanda itu, banyak menyiratkan pandangan Soekarno tentang konsep kebangsaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com