Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-Usul Marga Sinaga

Kompas.com - 07/08/2022, 16:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Marga Sinaga merupakan salah satu dari sekian banyak marga yang ada si Sumatra Utara.

Adapun marga ini dipercaya sebagai salah satu marga yang paling tua di dalam suku Batak.

Hingga saat ini marga Sinaga telah menghiasai panggung nasional, mulai dari seniman, politisi, hingga olahragawan.

Munculnya Sinaga

Marga Sinaga merupakan generasi kelima keturunan Si Raja Batak.

Konon Si Raja Batak melahirkan Guru Tateabulan. Kemudian Guru Tateabulan melahirkan Tuan Sariburaja.

Tuan Sariburaja lalu melahirkan Raja Lontung. Raja Lontung memiliki sembilan anak yang terdiri dari 7 laki-laki dan 2 perempuan atau boru.

Mereka adalah Toga Sinaga, Toga Situmorang, Toga Pandiangan, Toga Nainggolan, Toga Simatupang, Toga Aritonang, Toga Siregar, Siboru Amak Pandan, dan Siboru Panggabean.

Adapun keturunan Lontung ini mayoritas tinggal di Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.

Setelah itu banyak keturunan Lontung yang menyebar ke seluruh Tanah Batak.

Setelah dewasa, Toga Situmorang mendahului Toga Sinaga menikah.

Toga Situmorang menikah dengan Boru Limbong, sementara adik Boru Limbong dinikahi oleh Toga Sinaga.

Toga Sinaga memiliki 3 anak laki-laki, yakni Raja Bonor (Sinaga Bonor), Raja Ompu Ratus (Sinaga Ratus), dan Raja Hasugian (Sinaga Uruk).

Masing-masing mereka memiliki tiga anak laki-laki. Raja Bonor melahirkan Raja Pande, Tiang Ditonga, dan Suhutnihuta.

Si Raja Ratus memperanak Ratus Nagodang, Si Tinggi, dan Si Ongko.

Sementara Raja Uruk beranakkan Sihatahutan, Barita Raja, dan Datu Hurung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com