Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuanku Hasyim Banta Muda, Panglima Besar Angkatan Perang Aceh

Kompas.com - 07/08/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Selain itu, kota yang berada di sepanjang wilayahnya menjadi lebih ramai dalam perdagangan lada.

Bahkan dalam beberapa tahun, jalur perdagangan makin meluas dan pedagang Aceh telah menempatkan agen-agennya di Pulau Penang yang berada di Malaysia.

Melawan Belanda

Pada tahun 1870, timbul goncangan dalam Kesultanan Aceh yang akibat meninggalnya Sultan Alaidin Ibrahim Syah.

Hal itu menyebabkan kekosongan kekuasaan di dalam pemerintahan Kesultanan Aceh.

Sementara itu, Belanda berhasil memaksa Inggris untuk meninjau Traktat London tahun 1824.

Traktat London adalah kesepakatan antara Belanda dengan Inggris tentang pembagian kekuasaan, salah satunya Hindia Belanda.

Dalam Traktat London disepakati Inggris akan membantu Aceh apabila mendapat serangan dari luar.

Traktat London tersebut berhasil diubah dengan salah satu pasalnya adalah Inggris tak akan mencampuri urusan Belanda bila menyerang Aceh.

Akibatnya, Aceh berada dalam ancaman invasi dari pemerintah kolonial Belanda.

Merespons hal itu, para tokoh-tokoh di Aceh, seperti Panglima Polem Muda Kuala, Tgk Imum Luengbata, Panglima Mesjid Raya, Tuanku Hasyim, dan para ulama bermusyararah untuk mencari pengganti sultan.

Dalam musyawarah tersebut dipilih Tuanku Hasyim Banta Muda. Akan tetapi keputusan tersebut ditolah Tuanku Hasyim.

Tuanku Hasyim lebih senang menjadi Panglima Besar Aceh dan menyusun strategi menghadapi musuh daripada duduk bersila di atas tahta kerajaan.

Tuanku Hasyim malah menunjuk Mahmud Syah sebagai penerus kepemimpinan Kesultanan Aceh.

Akhirnya, Mahmud Syah diangkat menjadi sultan. Sedangkan Hasyim bertindak sebagai wali negara, sambil membimbing Sultan Mahmudsyah.

Pada tahun 1973, Belanda mulai menginvasi Aceh, namun usaha tersebut gagal dengan matinya Jenderal Kohler di depan Masjid Raya Baiturrahman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com