Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Saja Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Portugis?

Kompas.com - 04/08/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Portugis merupakan salah satu pelopor penjelajahan samudra dan menjadi bangsa Eropa pertama yang mencapai Kepulauan Nusantara.

Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Indonesia di daerah Malaka pada 1509.

Setelah menguasai Malaka pada 1511, wilayah lainnya juga menjadi incaran hingga memicu perlawanan rakyat Indonesia terhadap Portugis.

Latar belakang terjadinya perlawanan orang Indonesia kepada Portugis adalah adanya usaha untuk memonopoli perdagangan dan penaklukan wilayah untuk memperluas daerah kekuasaan.

Perlawanan bangsa Indonesia terhadap Portugis pun terjadi di banyak wilayah.

Lantas, perlawanan apa saja yang dilakukan untuk melawan Portugis di Indonesia?

Baca juga: Dampak Jatuhnya Malaka ke Tangan Portugis

Perlawanan Aceh terhadap Portugis

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis dilakukan sejak tiga dekade awal abad ke-16, dan berhasil mengusirnya dari Daya (1520), Pidie (1521), dan Pasai (1524).

Sejak kedatangannya di Malaka, Portugis dianggap sebagai saingan Aceh dalam bidang politik, ekonomi, dan penyebaran agama.

Beberapa hal yang menyebabkan rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis di antaranya:

  • Keinginan Aceh menguasai jalur perdagangan di selat Malaka
  • Ambisi Portugis untuk memonopoli perdagangan Aceh
  • Portugis melakukan blokade terhadap perdagangan Aceh
  • Portugis melakukan penangkapan kapal-kapal Aceh

Pada 1537, Aceh untuk pertama kalinya mengirim ekspedisi ke Malaka untuk melakukan serangan militer terhadap Portugis.

Perlawanan rakyat Aceh melawan Portugis kala itu dipimpin langsung oleh Sultan Alauddin, yang didukung oleh sekitar 3.000 tentara.

Baca juga: Persiapan Aceh Melawan Portugis

Meski cara rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis masih menemui kegagalan, tetapi Sultan belum menyerah.

Strategi perlawanan Aceh terhadap Portugis pun diperbarui. Berikut ini beberapa persiapan Aceh untuk menghadapi Portugis.

  • Melengkapi kapal dagang dengan persenjataan, meriam, dan prajurit.
  • Mendatangkan bantuan persenjataan, tentara, dan ahli dari Turki Ottoman
  • Mendatangkan bantuan dari Kalikut dan Jepara

Setelah penyerangan pertama menemui kegagalan, Aceh melancarkan serangan lanjutan pada 1547, 1568, 1573,1574, dan 1577, tetapi belum juga berhasil mengusir Portugis.

Ketika Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), kerajaan ini kembali membombardir Malaka.

Meski sempat unggul di awal peperangan, untuk kesekian kalinya Aceh harus mengakui kekalahannya dan Portugis masih mampu bertahan di Malaka.

Meski terus mengalami kegagalan, tidak dianggap sebagai akhir perlawanan Aceh terhadap Portugis

Perlawanan Aceh terhadap Portugis di Malaka berlangsung selama kurang lebih satu abad.

Baca juga: Alfonso de Albuquerque, Arsitek Utama Ekspedisi Portugis di Asia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com