Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tokoh Pertempuran Surabaya

Kompas.com - 01/08/2022, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pertempuran Surabaya atau Peristiwa 10 November merupakan peperangan pertama yang terjadi setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Latar belakang terjadinya Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya adalah datangnya pasukan Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) pada 25 Oktober 1945, yang bertindak di luar kesepakatan.

Pada awalnya, Sekutu telah menyetujui kesepakatan untuk tidak melibatkan pasukan Belanda dalam AFNEI yang ditugaskan di Indonesia.

Namun, setelah mendarat di Surabaya, pasukan AFNEI yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sother Mallaby justru tidak menjalankan tugas-tugasnya dan mengibarkan bendera perang.

Mereka menyerbu penjara dan membebaskan tawanan perang (termasuk perwira berkebangsaan Belanda) yang ditahan di Surabaya, serta mengeluarkan ultimatum agar pejuang Indonesia menyerahkan senjatanya.

Alhasil, pertempuran antara pejuang di Surabaya dengan pasukan Sekutu tidak dapat dihindarkan, yang mencapai puncaknya pada 10 November 1945.

Lantas, siapa saja tokoh-tokoh Pertempuran Surabaya yang kerap disebut sebagai tokoh pahlawan 10 November?

Baca juga: Pertempuran Surabaya, Pertempuran Indonesia Pertama setelah Proklamasi

Bung Tomo

Bung Tomo atau Sutomo adalah tokoh yang membakar semangat rakyat Surabaya ketika terjadi Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945.

Ia dikenal sebagai tokoh yang membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk tidak menyerah terhadap Sekutu, dengan orasinya melalui siaran radio.

Bung Tomo juga memimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya.

Baca juga: Peran Bung Tomo dalam Kemerdekaan Indonesia

Moestopo

Moestopo adalah seorang dokter dan pejuang kemerdekaan yang pada akhir Perang Dunia II bertugas mengendalikan kekuatan militer di Surabaya.

MoestopoIKPNI Moestopo
Dalam Pertempuran Surabaya, ia berperan menghadang pasukan Inggris sebelum pecah pertempuran.

Sejak sebelum pendaratan AWS Mallaby di Surabaya, Moestopo telah menyatakan keberatannya.

Moestopo pun benar, pasukan Sekutu di Surabaya terbukti berkhianat dengan mengeluarkan ultimatum yang menuntut pasukan Indonesia menyerahkan senjatanya.

Puncak pertempuran ditandai dengan kematian AWS Mallaby, dan setelah perang berakhir, Moestopo pindah ke Jakarta.

Baca juga: Moestopo: Peran, Kiprah, dan Perjuangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com