Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Hassan al-Banna, Pendiri Ikhwanul Muslimin

Kompas.com - 29/06/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hassan al-Banna adalah seorang guru sekolah dan imam asal Mesir, yang dikenal sebagai pendiri dan pemimpin Ikhwanul Muslimin.

Ikhwanul Muslimin adalah organisasi Islam tertua di Mesir sekaligus salah satu organisasi Islam terbesar pada abad ke-20.

Strategi dakwah yang digunakan Al-Banna juga dikenal tidak biasa, salah satunya, ia memilih untuk berdakwah di warung-warung kopi.

Ternyata, cara ini diakui memang lebih efektif dilakukan dalam berdakwah.

Hassan al-Banna tutup usia pada 12 Februari 1949, setelah ditembak oleh terduga polisi rahasia Mesir yang sengaja ditugaskan untuk membunuhnya.

Sebelum ia meninggal, konflik antara Ikhwanul Muslimin dengan monarki Mesir memang sedang memuncak.

Baca juga: Ikhwanul Muslimin: Sejarah, Perkembangan, dan Pengaruh di Indonesia

Awal kehidupan

Hassan al-Banna lahir pada 14 Oktober 1906, di Desa Mahmudiyah, Mesir. Ia berasal dari keluarga sangat sederhana.

Ayahnya bernama Syekh Ahmad al-Banna, seorang imam, muazin, dan guru di masjid, yang memberi pengaruh spiritual sangat besar pada awal kehidupan Al-Banna.

Sebagai sosok yang dihormati, Syekh Ahmad memiliki sebuah karya, yakni klasifikasi hadis Imam Ahmad bin Hanbal al-Shaybani.

Berkat karya ini, Syekh Ahmad mendapat kesempatan untuk menjalin hubungan dengan para cendekiawan Islam, yang terbukti berguna bagi Al-Banna ketika pindah ke Kairo pada 1923.

Sejak kecil, Al-Banna dikenal sebagai anak yang sangat disiplin terhadap apa pun yang dikerjakannya.

Di Mahmudiyah, ia berlajar di rumah bersama sang ayah, dan di masjid desa bersama Sheikh Zahran.

Baca juga: Sejarah Universitas Al-Azhar Mesir

Hassan Al-Banna sibuk belajar pada siang hari dan membetulkan jam bersama orang tuanya hingga sore hari.

Pada malam hari, Al-Banna memanfaatkan waktu untuk mengulang pelajaran. Sedangkan setiap selesai salat subuh, ia menghafal Al Quran.

Oleh sebab itu, ketika usianya baru 14 tahun, Hassan al-Banna sudah hafal seluruh isi dari Al Quran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com