Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Penting Pendaratan Cornelis de Houtman di Banten

Kompas.com - 27/06/2022, 14:30 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada 27 Juni 1596, rombongan bangsa Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Banten.

Cornelis de Houtman pun menjadi orang Belanda yang pertama kali berhasil mendarat di Nusantara.

Meski rombongan Cornelis de Houtman akhirnya diusir dari Banten, tetapi ekspedisinya memiliki arti penting bagi sejarah Belanda dan Indonesia.

Lantas, apa arti penting pendaratan Cornelis de Houtman dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia?

Baca juga: Cornelis de Houtman: Jalur Pelayaran dan Akhir Hidupnya

Mewariskan jalur pelayaran bagi penjelajah Belanda

Pada 2 April 1595, bangsa Belanda mengirim ekspedisi penjelajahan samudra ke dunia Timur untuk mencari kepulauan rempah-rempah.

Saat itu, sebanyak empat kapal yang membawa 249 awak dan dilengkapi 64 meriam berangkat di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.

Pada 27 Juni 1596, ekspedisi Cornelis de Houtman berhasil tiba dengan selamat di Banten, pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat saat itu.

Kedatangan mereka di Banten awalnya disambut hangat oleh sultan dan masyarakatnya.

Alasan Sultan Banten menyambut baik kedatangan bangsa Belanda pada 1596 adalah Belanda hanya berkonsentrasi pada masalah perdagangan.

Namun, para awak kapal akhirnya menunjukkan tabiat buruk dan tidak menghormati masyarakat setempat.

Itulah yang membuat Cornelis de Houtman dan seluruh awak kapalnya diusir dari Banten.

Baca juga: Alasan Sultan Banten Menyambut Baik Kedatangan Belanda

Penolakan yang ditunjukkan oleh masyarakat Banten juga tidak lepas dari hasutan para pedagang Portugis, yang berusaha menghalangi Belanda berdagang di Nusantara.

Portugis, yang lebih dulu datang, menghasut masyarakat setempat untuk mengusir Belanda.

Setelah diusir dari Banten, Cornelis de Houtman membawa rombongannya menyusuri pantai utara Jawa dan sempat singgah di Bali.

Pada 26 Februari 1957, Cornelis de Houtman kembali ke Belanda dengan rombongan yang tidak lagi utuh, bahkan hanya tersisa 87 orang karena berbagai sebab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com