Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Aborigin, Penduduk Asli Australia

Kompas.com - 30/05/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Aborigin adalah suku pertama yang mendiami Australia dan diperkirakan hidup di benua ini sejak 50.000 tahun lalu.

Nama Aborigin berasal dari bahasa Latin, aborigine, yang berarti awal. Suku Aborigin penduduk asli Australia diperkirakan memiliki kemiripan dengan manusia purba yaitu Homo Wajakensis.

Tidak hanya itu, Suku Aborigin disebut-sebut sebagai masyarakat tertua yang tinggal di luar Afrika.

Baca juga: Sejarah Penemuan Benua Australia

Asal-usul suku Aborigin

Suku Aborigin dan Penduduk Pulau Torres Strait adalah dua kelompok penduduk asli Australia.

Konon, suku Aborigin awalnya menetap di sebuah daratan luas, yang karena proses alam, daratannya terbelah menjadi dua, yaitu Australia dan Pulau Papua.

Pada akhirnya, tempat tinggal suku Aborigin terbagi menjadi dua wilayah, ada yang tinggal di Australia ada juga yang di Pulau Papua.

Di benua Australia, mereka hidup secara nomaden atau berpindah-pindah, sehingga kerap disebut sebagai suku pengembara.

Biasanya, suku Aborigin membangun tempat tinggal dari ranting-ranting pohon dan dedaunan kering.

Lantaran tidak tinggal di suatu wilayah dalam waktu lama, mereka hanya membuat rumah sederhana.

Diperkirakan oleh para peneliti, suku Aborigin masuk ke Australia sejak 40.000-70.000 tahun lalu.

Selama jangka waktu itu, suku Aborigin diketahui sudah menduduki seluruh wilayah Australia, dengan jumlah penduduk mencapai 30.000 jiwa.

Baca juga: Mengapa Australia Disebut Benua Hijau?

Pada 2017, sebuah studi genetik dari genom 111 suku Aborigin, menemukan bahwa orang Aborigin yang tinggal di Australia saat ini semuanya terkait dengan nenek moyang yang sama.

Mereka adalah anggota dari populasi berbeda yang muncul di daratan sekitar 50.000 tahun lalu.

Teori ini mengatakan bahwa suku Aborigin berasal dari daratan Asia, yang bermigrasi ke Australia Utara menggunakan perahu primitif.

Sebelumnya, para migran awal itu keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun lalu, yang kemudian menjadikan penduduk Aborigin sebagai manusia tertua yang tinggal di luar Afrika.

Suku Aborigin terbagi menjadi beberapa golongan berdasarkan budaya masing-masing, di antaranya:

  • Aborigin Koorie (Sydney)
  • Aborigin Yolngu (pesisir utara Australia)
  • Aborigin Larrakeyah (wilayah Darwin)

Baca juga: Suku Aeta, Penghuni Paling Awal di Filipina

Ciri-ciri suku Aborigin

Ciri-ciri suku Aborigin terbilang mirip dengan orang-orang yang berasal dari Papua, sebagai berikut:

  • Berkulit gelap
  • Rambut keriting
  • Bibir tebal
  • Kelopak matanya lurus
  • Bertubuh pendek

Tersingkir oleh penjajah Inggris

Kehidupan suku Aborigin mulai terganggu setelah datangnya kolonial Inggris di Australia.

Ketika Inggris mulai menjajah Australia pada 1778, diperkirakan terdapat 750.000 hingga 1,25 juta suku Aborigin yang hidup di benua itu.

Saat itu, para penjajah Inggris merebut tanah suku Aborigin, yang menyebabkan bentrokan besar-besaran.

Akibatnya, sebanyak 20.000 suku Aborigin tewas setelah menjadi korban kekerasan di daerah perbatasan.

Sebagian besar dari mereka ditaklukkan dengan pembantaian dan pemiskinan, saat penjajah Inggris merebut tanah mereka.

Pada akhirnya, suku Aborigin memilih untuk pergi dan menjauh dari orang-orang Inggris ini.

Baca juga: Suku Aztec: Sejarah, Peradaban, dan Peninggalan

Suku Aborigin sekarang

Antara 1910 dan 1970, kebijakan asimilasi pemerintah menyebabkan antara 10 dan 33 persen anak-anak Aborigin dipindahkan secara paksa dari rumah mereka.

Anak-anak tersebut dimasukkan ke dalam keluarga dan lembaga adopsi, serta dilarang berbicara dalam bahasa ibu mereka. Bahkan nama mereka sering diganti.

Sampai 1965, mayoritas suku Aborigin tidak memiliki kewarganegaraan penuh atau hak suara.

Pada 2008, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengeluarkan permintaan maaf secara resmi atas tindakan negaranya terhadap suku Aborigin.

Sejak itu, Australia terus berusaha mengurangi kesenjangan sosial antara suku Aborigin dan orang non-pribumi Australia.

Menurut data Biro Statistik Australia (ABS), populasi Suku Aborigin dan Penduduk Pulau Torres Strait pada 2021 mencapai 984.000 jiwa, atau sekitar 3,8 persen dari jumlah total penduduk Australia.

Populasi Suku Aborigin dalam beberapa tahun terakhir meningkat secara signifikan dan mereka terus mempertahankan warisan budaya leluhurnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com