Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Mantyasih: Sejarah dan Isinya

Kompas.com - 23/05/2022, 10:10 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Prasasti Mantyasih adalah salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah.

Raja dari Kerajaan Mataram Kuno yang mengeluarkan Prasasti Mantyasih adalah Dyah Balitung, yang memerintah pada tahun 899-911.

Oleh karena itu, prasasti ini sering disebut sebagai Prasasti Balitung atau Prasasti Kedu.

Raja Balitung memerintahkan membuat Prasasti Mantyasih pada tahun 907.

Prasasti Mantyasih sangat penting artinya untuk mengetahui silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Balitung.

Baca juga: Ratu Sanjaya, Pendiri Kerajaan Mataram Kuno

Sejarah

Prasasti yang terbuat dari tembaga ini dibuat oleh Raja Dyah Balitung pada 829 Saka atau 907 Masehi.

Dyah Balitung adalah salah satu raja termasyur di Kerajaan Mataram Kuno, dibuktikan dengan banyaknya prasasti yang ditinggalkannya.

Setelah menjadi raja, ia memakai gelar Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmmodaya Mahasambhu.

Pada masa Raja Balitung, Kerajaan Mataram Kuno memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas dan subur.

Bentang lahan wilayah meliputi berbagai lembah sungai di celah-celah gunung berapi yang ada di bagian tengah dan timur Pulau Jawa.

Kendati demikian, sebetulnya, Raja Balitung bukanlah pewaris takhta Mataram Kuno yang sah.

Baca juga: Faktor Pendorong Berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno

Apabila ditelusuri, Raja Balitung bisa mewarisi takhta kerajaan karena menikah dengan putri penguasa Mataram Kuno sebelumya, yaitu Rakai Watuhumalang.

Sebelum menikahi putri raja, ia adalah rakai (pemimpin) dari daerah Watukura, yang bergelar haji atau raja bawahan.

Untuk melegitimasi kedudukannya sebagai raja Kerajaan Mataram Kuno, Raja Balitung memerintahkan pembuatan Prasasti Mantyasih.

Isi Prasasti Mantyasih

Prasasti Mantyasih atau Prasasti Balitung berisi tentang beberapa hal penting yang dapat menjadi sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno.

Berikut ini beberapa poin penting dari isi Prasasti Mantyasih.

  • Berisi daftar silsilah raja Mataram Kuno sebelum Dyah Balitung
  • Memuat informasi bahwa Desa Mantyasih ditetapkan oleh Raja Balitung sebagai desa yang bebas pajak
  • Kisah pemberian hadiah tanah oleh Raja Balitung kepada lima patihnya yang berjasa bagi kerajaan

Baca juga: Dinasti yang Berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno

Prasasti Mantyasih dibuat oleh Raja Balitung untuk melegitimasi dirinya sebagai pewaris takhta yang sah.

Oleh karena itu, pada prasasti ini hanya dicantumkan nama raja yang berdaulat penuh atas seluruh wilayah kerajaan.

Ada sembilan nama raja yang disebut pada Prasasti Mantyasih, dari pendiri Mataram Kuno yang berasal dari Dinasti Sanjaya, hingga Dyah Balitung.

Daftar raja yang memimpin Kerajaan Mataram Kuno berdasarkan Prasasti Mantyasih adalah sebagai berikut.

  • Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
  • Sri Maharaja Rakai Panangkaran
  • Sri Maharaja Rakai Panunggalan
  • Sri Maharaja Rakai Warak
  • Sri Maharaja Rakai Garung
  • Sri Maharaja Rakai Pikatan
  • Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
  • Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
  • Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung

 

Referensi:

  • Tjahjono, Baskoro Daru. (2008). Balitung Putra Daerah yang Sukses Menjadi Raja Mataram Kuna. Berkala Arkeologi Tahun XXVIII. Edisi No.1. Mei 2008.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan Siang atau Sarapan Gratis?

Makan Siang atau Sarapan Gratis?

Stori
Kondisi Perekonomian Kerajaan Demak

Kondisi Perekonomian Kerajaan Demak

Stori
Keadaan Ashabul Kahfi Selama 309 Tahun di Dalam Gua

Keadaan Ashabul Kahfi Selama 309 Tahun di Dalam Gua

Stori
6 Tumpek dalam Tradisi Masyarakat Hindu Bali

6 Tumpek dalam Tradisi Masyarakat Hindu Bali

Stori
Kisah Pedro Alvares Cabral Menemukan Brasil pada 22 April 1500

Kisah Pedro Alvares Cabral Menemukan Brasil pada 22 April 1500

Stori
Sejarah Sekolah Kartini, Lahir dari Semangat Emansipasi RA Kartini

Sejarah Sekolah Kartini, Lahir dari Semangat Emansipasi RA Kartini

Stori
Sejarah 22 April 1578 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang

Sejarah 22 April 1578 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang

Stori
Peninggalan Kerajaan Gupta

Peninggalan Kerajaan Gupta

Stori
'Rumus' Menghumorkan Kelas-kelas Ilmu Eksak

"Rumus" Menghumorkan Kelas-kelas Ilmu Eksak

Stori
Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini

Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini

Stori
Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Sejarah Pura Kahyangan Tiga di Bali

Stori
Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com