Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Kerajaan Singasari dengan Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 20/05/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Timur, yang berlokasi di Singasari, Malang.

Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok, yang sekaligus menjabat sebagai raja pertamanya pada tahun 1222, dengan menyandang gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.

Apabila ditelusuri sejarahnya, Kerajaan Singasari rupanya masih memiliki hubungan dengan Kerajaan Majapahit, yang dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Nusantara.

Kerajaan Majapahit didirikan di Mojokerto, Jawa Timur, oleh Raden Wijaya pada akhir abad ke-13 dan berkuasa hingga abad ke-16.

Lantas, apa hubungan antara Kerajaan Singasari dengan Kerajaan Majapahit?

Baca juga: Hubungan antara Kerajaan Demak dan Majapahit

Pendiri Majapahit keturunan Singasari

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada 1222, setelah meruntuhkan Kerajaan Kediri.

Setelah Ken Arok wafat, kondisi masyarakat sedikit mengalami guncangan akibat adanya konflik politik dan balas dendam di antara keluarga kerajaan.

Kejayaan Kerajaan Singasari baru terlihat pada masa Kertanegara, raja kelima sekaligus penguasa terakhir Singasari.

Di bawah pemerintahan Raja Kertanegara, Singasari berhasil menguasai seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu, dan Semenanjung Melayu.

Kertanegara memang memiliki cita-cita menyatukan seluruh kerajaan di Nusantara di bawah kendali Kerajaan Singasari.

Untuk melaksanakan cita-cita yang disebut sebagai Wawasan Nusantara I itu, Kertanegara sering memerintahkan pasukannya untuk melakukan ekspedisi perluasan wilayah.

Baca juga: Kertanegara, Pembawa Kejayaan dan Raja Terakhir Kerajaan Singasari

Sayangnya, keputusan melakukan ekspedisi ini juga membuat pertahanan Kerajaan Singasari melemah, karena angkatan perang mereka banyak dikirim ke luar pulau guna mendukung strategi penaklukkan kerajaan lain.

Keadaan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh Jayakatwang, adipati Kediri, untuk memberontak dan berhasil meruntuhkan Kerajaan Singasari pada 1292.

Setelah Kerajaan Singasari jatuh, berdiri Kerajaan Majapahit pada 1293.

Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, yang tidak lain adalah menantu dari Raja Kertanegara, pemimpin terakhir Kerajaan Singasari.

Saat Kerajaan Singasari runtuh karena pemberontakan Jayakatwang, Raden Wijaya berhasil melarikan diri.

Setelah itu, ia harus menempuh perjalanan panjang untuk membalas dendam, termasuk bekerja sama dengan pasukan dari Kekaisaran Mongol untuk meruntuhkan kekuasaan Jayakatwang.

Baca juga: Raden Wijaya, Pendiri Kerajaan Majapahit

Setelah dendamnya terbalas, Raden Wijaya juga berhasil mengusir pasukan Mongol dari tanah Jawa.

Raden Wijaya lantas mendirikan Kerajaan Majapahit pada 1293 di Mojokerto, Jawa Timur.

Dari kisah ini, maka dapat diketahui bahwa Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, menantu dari raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara.

Selain itu, apabila ditelusuri, Raden Wijaya juga merupakan keturunan langsung dari pendiri Kerajaan Singasari, yaitu Ken Arok.

Pasalnya, ayah Raden Wijaya, yaitu Dyah Lembu Tal, adalah cicit dari Ken Arok dan permaisurinya, Ken Dedes.

Sehingga, selain terjalin hubungan akibat pernikahan pendiri Majapahit dan putri Raja Singasari, hubungan antara Kerajaan Singasari dengan Kerajaan Majapahit adalah hubungan kekerabatan.

 

Referensi:

  • Isnaini, Danik. (2019). Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Singkawang: Maraga Borneo Tarigas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com