Beberapa saat setelah masa perang, produksi anime lambat laun mulai bangkit.
Salah satu produser film bernama Hiroshi terinspirasi untuk mulai memproduksi anime berwarna, setelah menonton film garapan Disney dari Amerika Serikat berjudul Snow White.
Akhirnya, pada 1965, Hiroshi mendirikan studio modern untuk pembuatan film anime berwarna yang sekarang dikenal sebagai Toei Animation.
Baca juga: Mengapa Jepang Dijuluki Negeri Matahari Terbit?
Dalam sejarahnya, serial anime pertama berjudul Tetsuwan Atomu atau Astro Boy, ditayangkan di stasiun televisi Jepang pada 1 Januari 1963.
Astro Boy digarap oleh Osamu Tezuka, yang sebelum menjadi anime hadir dalam versi manga.
Kesuksesan Astro Boy membuat Osamu Tezuka dikenal dengan sebutan “God of Manga” atau “Dewa Manga.”
Sejak itu, anime semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hingga saat ini, anime meraih populeritas besar di berbagai negara.
Terutama dengan hadirnya serial anime berjudul Pokémon dan film anime Spirited Away.
Baca juga: Sejarah Singkat Film Dunia
Pada sekitar 1970, TVRI, satu-satunya stasiun televisi Indonesia saat itu, menayangkan anime berjudul Wanpaku Omukashi Kum Kum.
Wanpaku Omukashi Kum Kum menjadi serial anime pertama yang ditayangkan di Indonesia.
Kemudian, pada 1991, stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, RCTI, menayangkan serial anime berjudul Doraemon.
Penayangan Doraemon melalui RCTI mendulang kesuksesan karena banyak digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sejak itu, stasiun-stasiun televisi swasta yang mulai didirikan, seperti SCTV dan Indosiar, juga ikut menayangkan berbagai serial anime.
Beberapa judul anime yang ditayangkan adalah Naruto, One Piece, Detektif Conan, Dragon Ball, Captain Tsubasa, Samurai X, Crayon Shinchan, Pokémon, Inuyasha, Bleach, Saint Seiya, Born to Cook, Magic Girls, Sailor Moon, dan banyak lainnya.
Penayangan anime di Indonesia memakai sistem dubbing, yang artinya suara asli berbahasa Jepang digantikan dengan bahasa Indonesia.
Dari dialog para tokoh sampai lirik lagu memakai sistem dubbing. Sayangnya, sejak 2008, penayangan anime dibatasi karena dianggap mengandung konten kekerasan dan pornografi.
Baca juga: Britpop, Masa Kejayaan Musik Rock Inggris
Beberapa faktor yang membuat anime diterima, baik di Jepang maupun di berbagai negara di dunia adalah sebagai berikut.
Referensi: