Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Wali Songo yang Menyebarkan Islam di Jawa Timur

Kompas.com - 13/05/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Songo adalah sembilan tokoh yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Wali Songo yang memiliki arti sembilan wakil Allah ini menyebarkan agama Islam di daerah mereka masing-masing.

Daerah penyebaran mereka mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Berikut ini anggota dari Wali Songo yang menyebarkan syiar Islam di Jawa Timur.

Baca juga: Wali Songo dan Wilayah Penyebarannya

Sunan Gresik

Anggota Wali Songo yang menyebarkan Islam di wilayah Jawa Timur adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Giri, dan Sunan Bonang.

Sunan Gresik yang bernama asli Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi berasal dari Samarkand, Asia Tengah.

Ia menyandang gelar sebagai Sunan Gresik karena menyebarkan Islam di wilayah Gresik, Jawa Timur.

Adapun cara dakwah yang dilakukan oleh Sunan Gresik adalah dengan mendekatkan diri kepada masyarakat dan mengajarkan cara bercocok tanam melalui pendidikan.

Sunan Gresik juga mendirikan pesantren serta surau, dan biasanya berdakwah di tempat-tempat terbuka seperti pelabuhan, supaya masyarakat tidak terkejut dengan ajaran yang dibawanya.

Setelah berhasil menarik simpati masyarakat setempat, Sunan Gresik diangkat sebagai syahbandar atau kepala pelabuhan.

Baca juga: Sunan Giri, Menyebarkan Islam Lewat Permainan Kanak-kanak

Sunan Ampel

Sunan Ampel yang bernama asli Raden Muhammad Ali Rahmatullah lahir di Phan Tiet, Vietnam, pada 1401.

Sunan Ampel merupakan anggota Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Surabaya.

Dakwahnya dimulai pada 1443. Bersama saudaranya, Ali Musada, dan sepupunya yang bernama Raden Burere, Sunan Ampel pertama kali sampai di Pulau Jawa dan tinggal di Tuban, Jawa Timur.

Pada saat itu, Kerajaan Majapahit masih berdiri dan Sunan Ampel berani menyebarkan ajarannya di sekitar kerajaan.

Kala itu, banyak masyarakat Majapahit yang senang hidup dalam kemewahan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Sunan Ampel untuk memasukkan ajarannya, yaitu dasar akidah dan ibadah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com